Sabtu, 31 Desember 2016

DUA KUNCI KEBAIKAN SEMUA URUSAN

💐🌻🌷🌹 DUA KUNCI KEBAIKAN SEMUA URUSAN

✍🏻 Yunus bin 'Ubaid rahimahullah berkata:

خصلتان إذا صلحتا من العبد صلح ما سواهما: صلاته ولسانه.

"Dua perkara yang jika baik pada seorang hamba maka akan baik pula perkara-perkara yang lainnya; shalatnya dan lisannya."

📚 Siyar A’lamin Nubala', jilid 6 hlm. 293

🌍 Sumber || https://twitter.com/channel_moh/status/814917911777316864

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA 8

Salafymedia.com:
🎁🌷📢🌺
〰〰〰〰
✍🏼 JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

💺 Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala

Pertanyaan 8⃣
Apa faedah dari tauhid ?

✅ Jawaban :
Faedah tauhid adalah jaminan rasa aman di akhirat dari azab yang kekal dan jaminan hidayah di dunia dan juga bisa menggugurkan dosa-dosa.

Allah berfirman : "Dan orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanan mereka dengan kedzoliman (kesyirikan), mereka akan mendapatkan rasa aman dan hidayah. (QS. Al-An'am : 82)

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Hak hamba atas Allah adalah Dia tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun." (Muttafaqun 'alaihi)

📚 Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 248]

〰〰〰

أنواع التوحيد وفوائده

محمد بن جميل زينو رحمه الله تعالى

س ٨ - ما هي فائدة التوحيد؟

ج ٨ - فائدة التوحيد هي الأمن في الآخرة من العذاب المؤبد، والهداية في الدنيا، وتكفير الذنوب،

قال الله تعالى: {الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم الأمن وهم مهتدون} [الأنعام: ٨٢]

وقال - صلى الله عليه وسلم -: "حق العباد على الله أن لا يعذب من لا يشرك به شيئا" [متفق عليه]

المصدر:
مجموعة رسائل التوجيهات الإسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع [ج: ١ - ص: ٢٤٨]

➖➖➖
📚 WhatsApp Salafy Kendari
💻 Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
📮 Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari

Rabu, 28 Desember 2016

JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA 7

Salafymedia.com:
🎁🌷📢🌺
〰〰〰〰
✍🏼 JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

💺 Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala

Pertanyaan 7⃣
Apakah Allah bersama kita ?

✅ Jawaban :
Allah bersama kita dengan ilmu-Nya, melihat dan mendengar, berdasarkan firman Allah ta'ala : "Allah mengatakan janganlah kalian berdua (Musa dan Harun) merasa takut sesungguhnya Aku bersama kalian berdua mendengar dan melihat." (QS. Thoha : 46)

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia bersama kalian (yaitu dengan ilmu-Nya." (HR. Muslim)

📚 Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 248]

〰〰〰

أنواع التوحيد وفوائده

محمد بن جميل زينو رحمه الله تعالى

س ٧ - هل الله معنا؟

ج ٧ - الله معنا بعلمه يسمع ويرى: لقول الله - تعالى: {قال لا تخافا إنني معكما أسمع وأرى} [طه: ٤٦]

وقال - صلى الله عليه وسلم - "إنكم تدعون سميعا قريبا وهو معكم، (أي بعلمه). [رواه مسلم]

المصدر:
مجموعة رسائل التوجيهات الإسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع [ج: ١ - ص : ٢٤٨]

⏳ Insya Allah bersambung ...

➖➖➖
📚 WhatsApp Salafy Kendari
💻 Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
📮 Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari

Selasa, 27 Desember 2016

JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA 6

Salafymedia.com:
🎁🌷📢🌺
〰〰〰〰
✍🏼 JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

💺 Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala

Pertanyaan 6⃣
Dimanakah Allah?

Jawaban :
Allah berada di atas Arsy yang ada di atas langit. Allah ta'ala berfirman : "Ar-Rahman beristiwa di atas Arsy)." (QS. Thoha : 5)

Maknanya tinggi dan meninggi (sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhori dari tabi'in)

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya Allah telah menulis sebuah kitab disisi-Nya yang mana Allah berada di atas Arsy-Nya." (Muttafaqun 'alaihi)

Dan barangsiapa yang mengingkari bahwasannya Allah berada di atas Arsy maka dia telah mendustakan Allah, dan mendustakan Allah itu adalah kekufuran.

📚 Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 248]

〰〰〰

أنواع التوحيد وفوائده

محمد بن جميل زينو رحمه الله تعالى

س ٦ - أين الله؟

ج ٦ - الله فوق العرش على السماء. قال الله تعالى: {الرحمن على العرش استوى}. [طه: ٥]

(أي علا وارتفع [كما جاء في البخاري عن التابعين]

وقال - صلى الله عليه وسلم -: "إن الله كتب كتابا .. فهو عنده فوق العرش" [متفق عليه]

ومن أنكر أن الله فوق العرش فقد كذب الله، وتكذيب الله كفر.

المصدر:
مجموعة رسائل التوجيهات الإسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع [ج: ١ - ص: ٢٤٨]

⏳ Insya Allah bersambung ...

➖➖➖
📚 WhatsApp Salafy Kendari
💻 Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
📮 Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari

JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA 5

Salafymedia.com:
🎁🌷📢🌺
〰〰〰〰
✍🏼 JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

💺 Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala

Pertanyaan 5⃣
Apa itu tauhid asma dan sifat ?

✅ Jawaban :
Yaitu menetapkan semua sifat yang Allah sifati untuk diri-Nya sendiri di dalam kitab-Nya atau apa yang Rasul-Nya sifati di dalam hadits-haditsnya yang shohihah sesuai dengan hakikatnya dengan tanpa ta'wil (penyelewengan makna), tamtsil (penyerupaan sifatnya dengan makhluk), ta'til (menolaknya) dan tanpa takyif (mempertanyakan bentuknya). Contohnya : sifat istiwa, nuzul, tangan dan selainnya dan kesemua sifat tersebut sesuai dengan kesempurnaan Allah.

Allah ta'ala berfirman : "Tidak ada satupun yang serupa dengan-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. As-Syuro : 11)

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Allah turun ke langit dunia disetiap malamnya." (HR. Muslim)

Sifat turun yang sesuai dengan kemuliaan-Nya dan tidak sama dengan sifat turun dari makhluk-makhluk-Nya.

📚 Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 247]

〰〰〰

أنواع التوحيد وفوائده

محمد بن جميل زينو رحمه الله تعالى

س ٥ - ما هو توحيد صفات الله وأسمائه؟

ج ٥ - هو إثبات ما وصف الله به نفسه في كتابه أو وصفه رسوله في أحاديثه الصحيحة على الحقيقة، بلا تأويل، ولا تمثيل، ولا تعطيل، ولا تكييف، كالاستواء والنزول واليد وغيرها، مما يليق بكمال الله.

قال الله - تعالى: {ليس كمثله شيء وهو السميع البصير} [الشورى: ١١]

وقال - صلى الله عليه وسلم -: "ينزل الله في كل ليلة إلى السماء الدنيا". [رواه مسلم]

(ينزل نزولا يليق بجلاله، ولا يشبهه أحد من مخلوقاته).

المصدر:
مجموعة رسائل التوجيهات الإسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع [ج: ١ - ص: ٢٤٧]

⏳ Insya Allah bersambung ...

➖➖➖
📚 WhatsApp Salafy Kendari
💻 Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
📮 Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari

Senin, 26 Desember 2016

JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA 4

Salafymedia.com:
🎁🌷📢🌺
〰〰〰〰
✍🏼 JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

💺 Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala

Pertanyaan 4⃣
Apa tujuan dari tauhid rububiyah dan uluhiyah ?

✅ Jawaban :
Tujuan dari tauhid rububiyah dan uluhiyah adalah agar manusia mengetahui keagungan Robb mereka dan sesembahan mereka sehingga dengan itu mereka mengesakan-Nya dalam ibadah mereka, mentaati-Nya dalam seluruh aktifitas mereka, dan agar keimanan itu kokoh di hati-hati mereka dan mereka wujudkan dalam kehidupan dunia ini sehingga dengan itu semua mereka bisa menegakkan daulah Islamiyah.

📚 Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 247]

〰〰〰

أنواع التوحيد وفوائده

محمد بن جميل زينو رحمه الله تعالى

 س ٤ - ما هي الغاية من توحيد الرب والإله؟

ج ٤ - الغاية من توحيد الرب والإله أن يعرف الناس عظمة ربهم ومعبودهم فيفردوه في عبادتهم، ويطيعوه في سلوكهم، ويستقر الإيمان في قلوبهم، ويتحول إلى عمل في واقع الأرض، فيقيموا دولة الإسلام.

المصدر:
مجموعة رسائل التوجيهات الإسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع [ج: ١ - ص: ٢٤٧]

⏳ Insya Allah bersambung ...

➖➖➖
📚 WhatsApp Salafy Kendari
💻 Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
📮 Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari

JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA 3

Salafymedia.com:
🎁🌷📢🌺
〰〰〰〰
✍🏼 JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

💺 Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala

Pertanyaan 3⃣
Apa itu tauhid uluhiyah ?

✅ Jawaban :
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah di dalam beribadah seperti : berdoa, menyembelih, bernadzar, berhukum, sholat, rasa harap, rasa takut, istianah (memohon pertolongan), tawakkal dan selainnya.

Allah ta'ala berfirman : "Dan ilah (sesembahan) kalian adalah ilah yang satu tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Dia yang maha pengasih dan penyayang." [QS. Al-Baqoroh : 163]

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Dan hendaknya yang pertama kali kamu dakwahkan kepada mereka adalah syahadat la ilaha illallah (Muttafaqun 'alaihi)

Dan pada riwayat Al-Bukhori : "Agar mereka mentauhidkan Allah."

📚 Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 247]

〰〰〰

أنواع التوحيد وفوائده

محمد بن جميل زينو رحمه الله تعالى

س ٣ - ما هو توحيد الإله؟

ج ٣ - هو إفراده بالعبادة كالدعاء والذبح والنذر والحكم والصلاة والرجاء والخوف والاستعانة والتوكل وغيرها.

قال الله تعالى: {وإلهكم إله واحد لا إله إلا هو الرحمن الرحيم} [البقرة: ١٦٣]

و قال - صلى الله عليه وسلم -: "فليكن أول ما تدعوهم إليه، شهادة أن لا إله إلا الله". [متفق عليه]

وفي رواية البخاري: "إلى أن يوحدوا الله".

المصدر:
مجموعة رسائل التوجيهات الإسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع [ج: ١ - ص: ٢٤٧]

⏳ Insya Allah bersambung ...

➖➖➖
📚 WhatsApp Salafy Kendari
💻 Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
📮 Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari

Minggu, 25 Desember 2016

JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA 2

Salafymedia.com:
🎁🌷📢🌺
〰〰〰〰
✍🏼 JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

💺 Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala

Pertanyaan 2⃣
Apa yang dimaksud dengan tauhid rububiyah ?

✅ Jawaban :
Ia adalah mengesakan Allah di dalam seluruh perbuatan-Nya seperti : mencipta, mengatur dan selainnya ..

Allah ta'ala berfirman : {"Segala puji bagi Allah Robb alam semesta."} [QS. Al-Fatihah : 2]

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "...Engkau adalah Robb langit-langit dan bumi ..." [Muttafaqun 'alaihi]

📚 Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 247]

〰〰〰

أنواع التوحيد وفوائده

محمد بن جميل زينو رحمه الله تعالى

س ٢ - ما هو توحيد الرب؟

ج ٢ - هو إفراده بأفعاله كالخلق والتدبير وغيرهما ..

قال الله - تعالى: {الحمد لله رب العالمين} [الفاتحة: ٢]

قال - صلى الله عليه وسلم -: " .. أنت رب السموات والأرض .. " [متفق عليه]

المصدر:
مجموعة رسائل التوجيهات الإسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع [ج: ١ - ص: ٢٤٧]

⏳ Insya Allah bersambung ...

➖➖➖
📚 WhatsApp Salafy Kendari
💻 Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
📮 Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari

JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA 1

Salafymedia.com:
🎁🌷📢🌺
〰〰〰〰
✍🏼 JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

💺 Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala

Pertanyaan 1⃣
Apa tujuan Allah mengutus para rosul ?

✅ Jawaban :
Allah mengutus para rosul untuk mengajak beribadah kepada Allah dan menghilangkan kesyirikan kepada-Nya.

Allah ta'ala berfirman : {"Sungguh kami telah mengutus pada setiap ummat seorang rosul agar menyeru : beribadalah hanya kepada Allah dan jauhilah thoghut."} [QS. An-Nahl : 36]

(Thoghut adalah sesuatu yang diibadahi oleh manusia dan dimintai doa selain Allah dan dia ridho dengannya).

Dan bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : "..Seluruh para nabi bersaudara ... dan agama mereka satu." (yaitu seluruh para rosul mengajak kepada tauhid) [Haditsnya Muttafaqun 'alaihi]

📚 Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 246-247]

〰〰〰

أنواع التوحيد وفوائده

محمد بن جميل زينو رحمه الله تعالى

س ١ - لماذا أرسل الله الرسل؟

ج ١ - أرسلهم للدعوة إلى عبادته، ونفي الشرك به

قال الله تعالى: {ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن اعبدوا الله واجتنبوا الطاغوت} [النحل: ٣٦]

(الطاغوت الذي يعبده الناس، ويدعونه من دون الله، وهو راض بذلك).

وقال - صلى الله عليه وسلم -: " .. والأنبياء إخوة .. ودينهم واحد" (أي كل الرسل دعوا إلى توحيد الله). [الحديث متفق عيه]

المصدر:
مجموعة رسائل التوجيهات الإسلامية لإصلاح الفرد والمجتمع [ج: ١ - ص: ٢٤٦-٢٤٧]

⏳ Insya Allah bersambung ...

➖➖➖
📚 WhatsApp Salafy Kendari
💻 Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
📮 Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari

ILMU AGAMA AKAN MENGHIDUPKAN HATI YANG MATI

*📈🕋📖ILMU AGAMA AKAN MENGHIDUPKAN HATI YANG MATI*

◽عن معاوية بن أبي سفيان - رضي الله عنهما -، قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول : « من يرد الله به خيراً يفقهه في الدين ».

[ رواه البخاري (٧١)، ومسلم (١٠٣٧) ]

*◾Dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata : "Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:*

```"Barangsiapa yang Allah ﷻ menghendaki kebaikan kepadanya, maka Allah akan berikan pemahaman dalam agamanya".```

📕HR.Bukhari : 71 dan Muslim : 1037
____________________
 
▫قال ابن الجوزي - رحمه الله -:
« العلم هو الأصل الأعظم، والنور الأكبر ».
[ «صيد الخاطر» (ص١١٣) ]

و « الجهل هو الموت الأكبر ».
[  «مجاني الأدب في حدائق العرب» (٢ /١٣٣) ]


*▪Ibnul Jauzy rahimahullah berkata :*

```Ilmu adalah asas yang paling agung dan cahaya yang paling besar (mengagungkan).```

📘Shoidul Khothir : 113

```Dan kejahilan adalah kematian yang besar (sebenarnya).```

📘Majanil Adab fi Hadaiqil Arobi : 2/133
__________________________
▫وقال ابن حجر -رحمه الله-:
« فكما أن الغيث يحيي البلد الميت؛ فكذا علوم الدين تحيي القلب الميت ».
[«فتح الباري» (١/١٧٧)]

*▪Ibnu Hajar rahimahullah berkata :*

```Sebagaimana hujan akan menghidupkan negeri yang mati, maka demikian pula ilmu agama akan menghidupkan hati yang mati.```

📘Fathul Bary 1/177
_____________________
▫قال الإمام ابن القيم -رحمه الله-:
« فالعلم: إن لم يكن لله  كان للنفس والهوى.
والعمل: إن لم يكن لله كان للرياء والنفاق ».
 «عدة الصابرين» (ص٩٧) ]

*▪Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :*

```📝Ilmu apabila bukan karena Allah ﷻ maka itu untuk dirinya dan hawa nafsunya,
💡dan amalan apabila bukan karena Allah ﷻ maka berarti karena riya' dan nifaq.```

📘Iddatu as-Shobirin : 97
______________________

✏اللهم إنا نسألك علما نافعا ورزقا طيبا وعملا متقبلا
اللهم إنا نعوذ بك من قلب لا يخشع ومن عين لا تدمع .. آمين


📚Majmu'ah
Alhaqqu Ahabbu Ilaina

📟Channel Telegram
http://bit.ly/Alhaqquahabbuilaina
💻Faedah Lainnya Kunjungi  www.alhaq.salafymedia.com
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sabtu, 24 Desember 2016

Setiap Dari Kita Pasti Melakukan Maksiat, Maka Perbanyak Ucapan لا إله إلا الله Agar Terhapus Dosa-Dosa Kita

مجموعــة طريق السلف:
🌵🍄 Setiap Dari Kita Pasti Melakukan Maksiat, Maka Perbanyak Ucapan لا إله إلا الله Agar Terhapus Dosa-Dosa Kita

📕Dari Abu Dzar berkata, "Aku menyampaikan, "Wahai Rasulullah wasiatkan padaku (nasihat)".

☝🏼Maka jawab baginda, "Jika engkau melakukan kejelekan (maksiat), maka segera ikuti dengan kebaikkan, nescaya itu akan menghapusnya."

❓Kemudian aku tanya baginda, "Wahai Rasulullah,  apakah لا إله إلا الله termasuk dari kebaikan?"

👍🏼 Jawab baginda, "Justeru ia itu (لا إله إلا الله) kebaikkan yang terafdhol (terbaik)"." (HR Ahmad dan dishohihkan al-Albani)

عن أبي ذر رضي الله عنه قال: قلت: يا رسول الله أوصني, قال:
«إذا عملت سيئة فأتبعها بحسنة تمحها»
 قال: قلت: يا رسول الله أمن الحسنات لا إله إلا الله ؟
 قال: (هي أفضل الحسنات)رواه الإمام أحمد وصححه الألباني.

📂 (Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

Kamis, 22 Desember 2016

HARAMNYA MENGIKUTI DAN MENGUCAPKAN SELAMAT CHRITSMAS (NATAL)

💐🌲❌💥
■◎■◎■◎■◎■
⛔️HARAMNYA MENGIKUTI DAN MENGUCAPKAN SELAMAT CHRITSMAS (NATAL)

🔹asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah/

❓Pertanyaan:
● Apa hukum memberikan ucapan selamat hari raya orang kafir (semisal : christmas/natal)?
● Dan apa yang harus kita lakukan apabila mereka memberi ucapan selamat tersebut kepada kita?
● Dan apakah kita boleh untuk pergi menghadiri ke tempat-tempat berkumpulnya mereka yang menjadi tempat perayaan mereka ini?
● Dan apakah kita berdosa jika tidak bermaksud suatu apapun dalam melakukan hal tersebut?
Misalnya melakukan hal tersebut karena bersikap baik/ramah (menghargai ataupun toleransi), atau karena malu, atau terpaksa, atau dari sebab-sebab lainnya?
● Apakah boleh menyerupai mereka pada yang demikian itu?

🔏Jawaban :
Memberikan ucapan selamat kepada orang kafir pada perayaan christmas (natal) atau yang selainnya dari hari raya/perayaan agama mereka "HARAM BERDASARKAN KESEPAKATAN (PARA ULAMA)".

👉Sebagaimana dinukilkan yang demikian itu dari Ibnul Qoyim rahimahullah di dalam kitabnya : "Ahkamu Ahli Dzimmah"
: "Adapun mengucapkan selamat terhadap syi'ar-syi'ar (keagamaan) orang kafir yang khusus bagi mereka adalah "HARAM BERDASARKAN KESEPAKATAN", misalnya memberi selamat pada hari raya mereka, puasa mereka, kemudian mengucapkan: "selamat hari raya", atau bergembira dengan hari raya ini, ikut merayakannya dan yang semisalnya.

❌Maka ini jika orang yang mengucapkan selamat dari kekafiran, ini merupakan keharaman.

🔁Ini semisal memberikan selamat kepadanya dengan sujudnya terhadap salib, bahkan ini lebih besar dosanya di sisi Allah.

❌💥Dan memberikan selamat ini jauh lebih dibenci daripada meminum khamr, membunuh manusia, zina dan yang semisalnya.
Dan banyak dari orang-orang yang lemah agamanya terjatuh pada perkara ini, dia tidak mengetahui jeleknya apa yang dia perbuat tersebut.

⛔️Dan barangsiapa memberikan ucapan selamat kepada seseorang yang berbuat maksiat/berbuat dosa, atau berbuat bid'ah, atau berbuat kekafiran, maka sungguh dia telah berbuat sesuatu yang dibenci dan dimurkai oleh Allah." Selesai ucapan beliau rahimahullah.

Dan ucapan selamat kepada orang kafir pada hari raya keagamaan mereka merupakan "KEHARAMAN", oleh karena itu, hal ini juga diungkapkan oleh Ibnul Qoyim, dikarenakan padanya mengandung persetujuan atas perbuatan mereka tersebut, dan ridho atasnya, meskipun dia sendiri sebenarnya tidak ridho terhadap kekufuran ini, akan tetapi diharamkan atas muslim untuk meridhoi syi'ar-syi'ar orang-orang kafir atau mengajak orang lain untuk memberikan selamat, dikarenakan Allah ta'ala tidak ridho dengan hal itu sebagaimana firman-Nya:

(إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ ۖ وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ ۖ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ)

"Jika kamu kafir, maka Allah tidak membutuhkan (iman)mu, dan Dia tidak meridhoi kekafiran hamba-hamba-Nya. Dan jika kamu bersyukur, maka Dia meridhoi kesyukuranmu itu." ( QS. Az-Zumar : 7 ).

👉Dan Allah juga berfirman:

(الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا)

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan ni'mat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhoi islam sebagai agama bagimu." (QS. Al-Ma'idah : 3)."
........

🌎Baca selengkapnya :
http://salafybpp.com/index.php/nasehat/266-haramnya-mengikuti-dan-mengucapkan-selamat-christmas-natal-kepada-nashrani

■◎■◎■◎■
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga

WASPADAI PEMURTADAN TANPA SADAR DI BALIK SLOGAN "TOLERANSI"

⚠📛⭕💥 WASPADAI PEMURTADAN TANPA SADAR DI BALIK SLOGAN "TOLERANSI"

✍🏻 Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Muhammad al-Junaid hafizhahullah

✋🏻 Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya orang-orang kafir apapun agamanya, mereka membenci Islam dan umat Islam, memusuhi mereka, berusaha melemahkan dan memecah belah mereka, dan memadamkan cahaya Islam serta menutupinya dari hamba-hamba Allah.

🗞 Hal ini sungguh telah ditunjukkan dan dikabarkan kepada kita oleh Rabb kita –Azza wa Jalla– yang telah menciptakan kita dan mereka, dan tentu Dia yang paling mengetahui keadaan kita dan mereka dibandingkan siapapun, dan yang paling mengetahui lahir dan bathin semua pihak. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ﻭَﺩُّﻭﺍ ﻟَﻮْ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻓَﺘَﻜُﻮﻧُﻮﻥَ ﺳَﻮَﺍﺀً.

"Mereka (orang-orang kafir) sangat ingin agar kalian menjadi kafir sebagaimana mereka telah kafir, sehingga kalian sama seperti mereka." (QS. An-Nisa': 89)

⭕ Juga firman-Nya:

ﻭَﺩَّ ﻛَﺜِﻴﺮٌ ﻣِّﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻟَﻮْ ﻳَﺮُﺩُّﻭﻧَﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﺑَﻌْﺪِ ﺇِﻳﻤَﺎﻧِﻜُﻢْ ﻛُﻔَّﺎﺭًﺍ ﺣَﺴَﺪًﺍ ﻣِّﻦْ ﻋِﻨﺪِ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢ ﻣِّﻦ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺗَﺒَﻴَّﻦَ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺤَﻖُّ.

"Banyak dari ahli kitab yang sangat ingin agar mereka bisa menjadikan kalian murtad setelah keimanan kalian, karena kedengkian dari diri mereka setelah kebenaran mereka ketahui dengan jelas." (QS. Al-Baqarah: 109)

⭕ Juga firman-Nya:

ﻣَﺎ ﻳَﻮَﺩُّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ ﺃَﻥْ ﻳُﻨَﺰَّﻝَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺧَﻴْﺮٍ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﻠﻪ ﻳَﺨْﺘَﺺُّ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻣَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﻭَﺍﻟﻠﻪ ﺫُﻭ ﺍﻟْﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢِ.

"Orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrik sangat tidak ingin diturunkannya wahyu dari Rabb kalian, namun Allah mengaruniakan rahmat-Nya khusus kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memiliki keutamaan yang besar." (QS. Al-Baqarah: 105)

⭕ Juga firman-Nya:

ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻟِﻢَ ﺗَﺼُﺪُّﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺗَﺒْﻐُﻮﻧَﻬَﺎ ﻋِﻮَﺟًﺎ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺷُﻬَﺪَﺍﺀُ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺑِﻐَﺎﻓِﻞٍ ﻋَﻤَّﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ. ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﻥْ ﺗُﻄِﻴﻌُﻮﺍ ﻓَﺮِﻳﻘًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻳَﺮُﺩُّﻭﻛُﻢْ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧِﻜُﻢْ ﻛَﺎﻓِﺮِﻳﻦ.

"Katakanlah: wahai ahli kitab, kenapa kalian menghalangi orang yang beriman dari jalan Allah dan mengharapkan jalan Allah menjadi bengkok, padahal kalian menjadi saksi atas kebenarannya, dan Allah tidak lalai terhadap apa saja yang kalian perbuat. Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menuruti sebagian orang-orang yang diberi al-kitab, pasti mereka akan mengembalikan kalian menjadi kafir setelah keimanan kalian." (QS. Ali Imran: 99-100)

📚 Sumber || http://www.alakhdr.com/?p=692

🌏 Kunjungi || http://forumsalafy.net/waspadai-pemurtadan-di-balik-slogan-toleransi/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎 BALIK SLOGAN "TOLERANSI"

✍🏻 Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Muhammad al-Junaid hafizhahullah

✋🏻 Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya orang-orang kafir apapun agamanya, mereka membenci Islam dan umat Islam, memusuhi mereka, berusaha melemahkan dan memecah belah mereka, dan memadamkan cahaya Islam serta menutupinya dari hamba-hamba Allah.

🗞 Hal ini sungguh telah ditunjukkan dan dikabarkan kepada kita oleh Rabb kita –Azza wa Jalla– yang telah menciptakan kita dan mereka, dan tentu Dia yang paling mengetahui keadaan kita dan mereka dibandingkan siapapun, dan yang paling mengetahui lahir dan bathin semua pihak. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ﻭَﺩُّﻭﺍ ﻟَﻮْ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻓَﺘَﻜُﻮﻧُﻮﻥَ ﺳَﻮَﺍﺀً.

"Mereka (orang-orang kafir) sangat ingin agar kalian menjadi kafir sebagaimana mereka telah kafir, sehingga kalian sama seperti mereka." (QS. An-Nisa': 89)

⭕ Juga firman-Nya:

ﻭَﺩَّ ﻛَﺜِﻴﺮٌ ﻣِّﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻟَﻮْ ﻳَﺮُﺩُّﻭﻧَﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﺑَﻌْﺪِ ﺇِﻳﻤَﺎﻧِﻜُﻢْ ﻛُﻔَّﺎﺭًﺍ ﺣَﺴَﺪًﺍ ﻣِّﻦْ ﻋِﻨﺪِ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢ ﻣِّﻦ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺗَﺒَﻴَّﻦَ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺤَﻖُّ.

"Banyak dari ahli kitab yang sangat ingin agar mereka bisa menjadikan kalian murtad setelah keimanan kalian, karena kedengkian dari diri mereka setelah kebenaran mereka ketahui dengan jelas." (QS. Al-Baqarah: 109)

⭕ Juga firman-Nya:

ﻣَﺎ ﻳَﻮَﺩُّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ ﺃَﻥْ ﻳُﻨَﺰَّﻝَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺧَﻴْﺮٍ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﻠﻪ ﻳَﺨْﺘَﺺُّ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻣَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﻭَﺍﻟﻠﻪ ﺫُﻭ ﺍﻟْﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢِ.

"Orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrik sangat tidak ingin diturunkannya wahyu dari Rabb kalian, namun Allah mengaruniakan rahmat-Nya khusus kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memiliki keutamaan yang besar." (QS. Al-Baqarah: 105)

⭕ Juga firman-Nya:

ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻟِﻢَ ﺗَﺼُﺪُّﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺗَﺒْﻐُﻮﻧَﻬَﺎ ﻋِﻮَﺟًﺎ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺷُﻬَﺪَﺍﺀُ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺑِﻐَﺎﻓِﻞٍ ﻋَﻤَّﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ. ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﻥْ ﺗُﻄِﻴﻌُﻮﺍ ﻓَﺮِﻳﻘًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻳَﺮُﺩُّﻭﻛُﻢْ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧِﻜُﻢْ ﻛَﺎﻓِﺮِﻳﻦ.

"Katakanlah: wahai ahli kitab, kenapa kalian menghalangi orang yang beriman dari jalan Allah dan mengharapkan jalan Allah menjadi bengkok, padahal kalian menjadi saksi atas kebenarannya, dan Allah tidak lalai terhadap apa saja yang kalian perbuat. Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menuruti sebagian orang-orang yang diberi al-kitab, pasti mereka akan mengembalikan kalian menjadi kafir setelah keimanan kalian." (QS. Ali Imran: 99-100)

📚 Sumber || http://www.alakhdr.com/?p=692

🌏 Kunjungi || http://forumsalafy.net/waspadai-pemurtadan-di-balik-slogan-toleransi/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Selasa, 20 Desember 2016

MENGAPA NIKMAT DIGANTI BENCANA

IIII Majmu'ah al-Ukhuwah as-Salafiyyah IIII:
📊🌙🕋
•---°°°---•
🚇MENGAPA NIKMAT DIGANTI BENCANA

[ Mari Kita Melakukan Intropeksi Diri & Ambillah Pelajaran Dari Berbagai Macam Bencana Yang Menimpa Ummat Islam/Sunni di berbagai tempat seperti di Lebanon, Iraq, Afganistan, Sudan, Mesir, Suriah dan selainnya ]

❱ Ibnul Qayyim rahimahullah

■ Diantara hukuman akibat dosa-dosa adalah menyebabkan lenyapnya kenikmatan dan datangnya hukuman.
╰✘ Jadi tidaklah sebuah kenikmatan dalam bentuk apapun yang lenyap atau meninggalkan seorang hamba, kecuali sebabnya karena sebuah dosa.
╰✘ Demikian pula tidaklah datang sebuah hukuman kecuali disebabkan karena dosa juga.

◈ Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu:

{ مَا نَزَلْ بَلَاءٌ إِلَّا بِذَنْبٍ، وَلَا رُفِعَ إِلَّا بِتَوْبَةٍ. }

︴“Tidaklah sebuah bencana menimpa kecuali disebabkan karena dosa, dan bencana tersebut tidak akan dihilangkan kecuali dengan taubat.”

◈ Allah Ta’ala berfirman:

{ وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْ عَنْ كَثِيْرٍ. }

︴“Musibah apa saja yang menimpa kalian maka itu akibat perbuatan tangan (dosa-dosa) kalian, itu pun masih banyak yang Allah maafkan.” [QS. Ay-Syura: 30]

◈ Juga firman-Nya:

{ ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنْفُسِهِمْ. }

︴“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak merubah kenikmatan yang Dia berikan kepada suatu kaum hingga mereka sendirilah yang merubahnya.” [QS. Al-Anfal: 53]

■ Jadi Allah Ta’ala telah mengabarkan bahwa Dia tidak akan merubah kenikmatan yang Dia berikan kepada seorang pun hingga hamba itu sendirilah yang merubahnya.
• Yaitu dia merubah ketaatan kepada Allah dengan maksiat kepada-Nya,
• merubah syukur kepada-Nya dengan tidak mensyukuri-Nya,
• dan merubah sebab-sebab keridhaan-Nya dengan sebab-sebab kemurkaan-Nya.

[↑] Jadi jika seorang hamba merubahnya maka Allah pun merubahnya sebagai balasan yang setimpal, dan Rabb-mu sama sekali tidak berbuat zhalim kepada hamba-hamba-Nya.

■ Sebaliknya, jika seorang hamba merubah maksiat dengan ketaatan, Allah pasti akan merubah hukuman-Nya dengan keselamatan.

◈ Allah Ta’ala berfirman:

{ إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ سُوْءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُوْنِهِ مِنْ وَالٍ. }

︴“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain-Nya.” [QS. Ar-Ra’d: 11]

📚Sumber artikel: [Ad-Daa’ wad Dawaa’, hal. 113-114] // Dikutip dari Al-Majmu’ Al-Qayyim min Kalaam Ibnil Qayyim, hal. 1016

🌏Kunjungi: http://forumsalafy.net/mengapa-nikmat-diganti-bencana/

₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://telegram.me/ukhuwahsalaf

➥ #Manhaj #Fiqih #nikmat #bencana #aman #kekacauan

Senin, 19 Desember 2016

BANTAHAN RINGKAS UNTUK MENANGKAL SYUBHAT RADIKALIS KHOWARIJ

🔛KHOWARIJ 💣💣 VERSUS AHLUSSUNNAH 📚

BANTAHAN RINGKAS UNTUK MENANGKAL SYUBHAT RADIKALIS KHOWARIJ

( Khowarij vs Ahlussunnah)

KHOWARIJ :
Apakah memberontak penguasa yang dholim menyelisihi prinsip ahlussunnah ?

AHLUSSUNNAH :
Ya!

KHOWARIJ :
Mana dalilnya?

AHLUSSUNNAH : Dalilnya adalah hadits 'Ubadah (Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda) yang artinya : " ...(wajib mentaati penguasa) kecuali jika kamu melihat penguasa telah kafir secara terang-terangan."

KHOWARIJ : KEMAKSIATAN sama   dengan KEKAFIRAN.

AHLUSSUNNAH :
Salah! Kamu menyelisihi
hadits 'Auf bin Malik (artinya) :
 "...ketahuilah, barangsiapa yang dipimpin oleh seorang penguasa kemudian ia melihat pemimpinnya melakukan suatu kemaksiatan kepada Alloh maka bencilah kemaksiatannya, namun janganlah mencabut ketaatan kepadanya."

KHOWARIJ :
Umar -rodliyallohu 'anhu berkata : "Qowwimuuniy" (luruskanlah aku)

AHLUSSUNNAH :
Jika hal itu benar, makna "at-taqwiim" maknanya adalah MEMBENAHI bukan MEMBONGKAR (penguasa).

KHOWARIJ :
Sampai kapan kita bersabar (terhadap penguasa yang dholim)?

AHLUSSUNNAH :
Hadits Usaid : "... (bersabar) hingga kamu bertemu aku di telaga (di akhirat)."

KHOWARIJ : Bagaimana dengan hak kita yang telah dirampas penguasa?

AHLUSSUNNAH :
Hadits Ibnu Mas'ud : "...dan mintalah hak-hakmu kepada Alloh"

KHOWARIJ :
Mentaati penguasa hanya untuk penguasa yang kami ridhoi bukan kepada orang yang mengambil kekuasaan secara paksa/dholim.

AHLUSSUNNAH :
Hadits Al-'Irbadl (artinya) :
"...(taatilah) meskipun yang memerintahmu adalah seorang budak (hitam) dari habasyah (afrika)."
(Dalam syari'at Islam seorang budak tidak boleh jadi penguasa, pent.)

KHOWARIJ :
Bersabar hanya berlaku terhadap penguasa yang menerapkan syariat  tetapi (yang kesalahannya) masih bisa ditolerir. Adapun penguasa yang tidak mengambil syariat sebagai petunjuk dan menghukumi dengan hawa nafsunya, maka nash-nash dalil (yang memerintahkan taat) tidak bisa diterapkan terhadap orang yang seperti ini.

AHLUSSUNNAH :
Kamu dusta! (Ketaatan tetap diberikan kepadanya) berdasarkan hadits Hudzaifah : "...mereka tidak membimbing dengan bimbingan(sunnah)ku....namun tetaplah mendengar dan mentaatinya)."

KHOWARIJ :
Seperti apa pendirian salaf?

AHLUSSUNNAH : Mereka telah sepakat tentang haramnya memberontak. Ijma' (kesepakatan) mereka telah dinukil oleh Imam An-Nawawiy, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah dan Asy-Syaukaniy.

KHOWARIJ : Bagaimana mungkin mereka dikatakan BERSEPAKAT sementara  Ibnu Az-Zubair melakukan pemberontakan?

AHLUSSUNNAH :
Kamu dusta. Ibnu Az-Zubair tidaklah memberontak penguasa, karena saat itu kaum muslimin tidak memiliki imam yang bersifat umum. Demikian pula kepemimpinan saat itu sedang vakum setelah meninggalnya Yazid. Setelah itu Ibnu Az-Zubair dibaiat oleh penduduk Makkah, penduduk Hijaz-pun tunduk kepadanya.

KHOWARIJ :
Lalu bagaimana dengan pemberontakannya terhadap Al-Husain?

AHLUSSUNNAH :
Dia tidak memberontak untuk mengambil alih kekuasaan, namun penduduk Bashroh yang memintanya dan mengatakan : " Terimalah permintaan kami, kami tidak mempunyai pemimpin". Namun ketika dia mengetahui bahwa kepemimpinannya mengandung rekayasa, dia menyesal dan meminta udzur untuk kembali kepada keluarganya atau pergi ke Yazid atau pergi ke perbatasan. Namun permintaannya ditolak oleh orang-orang yang dholim. Kemudian Al Husain dibunuhnya dalam keadaan didholimi dan mati syahid -rodliyallohu 'anhu.

KHOWARIJ:
Sungguh terjadi pemberontakan pula selain dua kasus di atas, apakah tetap dikatakan telah terjadi ijma'?

AHLUSSUNNAH :
Ibnu Hajar berkata : "Keluarnya sebagian salaf untuk mengambil alih kekuasaan terjadi sebelum terjadinya ijma' (konsensus) atas haramnya memberontak penguasa yang dholim." (Lihat : Marqootul Mafaatih, hadits no. 1125). Imam An-Nawawiy mengatakan : "Dikatakan bahwa pada awalnya memang terjadi perbedaan pendapat, namun kemudian tercapailah KESEPAKATAN tentang dilarangnya memberontak penguasa."

KHOWARIJ :
Harga barang di pasaran pada naik, terjadi krisis ekonomi disebabkan oleh kedholiman penguasa.

AHLUSSUNNAH :
Jika rakyat memberontak, maka keadaan ekonomi akan lebih parah lagi. Dan sungguh akan hilanglah keamanan. Akan terjadi pula pertumpahan darah dan perusakan kehormatan. Setiap orang yang mengerti sejarah akan yakin bahwa pemberontakan tidak membawa perubahan kepada yang lebih baik...sama sekali.

KHOWARIJ :
Kalau begitu apa solusinya?

AHLUSSUNNAH :
Allohu akbar, Allohu akbar. Solusinya adalah taubat dan istighfar. Alloh ta'ala berfirman (artinya) : "Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri"
Maka rubahlah kesyirikan dengan tauhid, rubahlah kebid'ahan dengan sunnah dan rubahlah kemaksiatan dengan ketaatan. Alloh ta'ala berfirman (artinya) : "Dan seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, sungguh Kami akan membukakan keberkahan untuk mereka dari langit dan bumi" (QS. Al-A'rof).

Sebagian salaf mengatakan ketika harga barang-barang pada naik: "Turunkalah AS'AAR (harga barang) dengan ISTIGHFAAR."

(Dari WA An-Nasihah As-Salafiyyah, Ikhwah Salafiy Al-Jazair)

1⃣⚡️كسر أعظم شبهات خوارج....

🔺قالوا: هل الخروج على الظالم مخالف لأصول أهل السنة؟
🔻قلنا: نعم. قالوا: أين الدليل؟ قلنا: حديث عبادة ( إلا أن تروا كفرا بواحا)
 
🔺قالوا: الكفر = المعصية.
🔻قلنا: خطأ، لحديث عوف بن مالك (ألا من ولي عليه والي فرآه يأتي شيئا من معصية الله فليكره ما يأتي من معصية الله و لا ينزعن يداً من طاعة)
 
🔺قالوا: عمر رضي الله عنه قال: (قوموني)
🔻قلنا: إن صحت فالتقويم=الإصلاح وليس التغيير.
 
🔺قالوا: نصبر إلى متى؟
🔻قلنا: حديث أسيد (حتى تلقوني على الحوض).
 
🔺قالوا: كيف نأخذ حقنا؟
🔻قلنا: حديث ابن مسعود (وتسألون الله الذي لكم)
 
🔺قالوا: الطاعة للحاكم الذي ارتضيناه، لا لمن تغلب.
🔻قلنا: حديث العرباض (وإن تأمر عليكم عبد حبشي)
 
🔺قالوا: الصبر على الذي يحكم بالشرع لكن يتجاوز أما من لا يهتدي بالشرع و يحكم بهواه فلا تجرى عليه هذه النصوص.
🔻قلنا: كذبتم، لحديث حذيفة (لا يهتدون بهداي ولا يستنون بسنتي.........فاسمع وأطع)
 
🔺قالوا: أين فهم السلف؟
🔻قلنا: أجمعوا على حرمة الخروج، نقل الإجماع: النووي وابن حجر وابن تيمية و الشوكاني.
 
🔺قالوا: كيف أجمعوا وهذا ابن الزبير قد خرج؟
🔻قلنا: كذبتم، لم يخرج على ولي الأمر لأنه لم يكن آنذاك للمسلمين إمام عام، و كان الأمر مترددا بعد و فاة يزيد، وابن الزبير بايعه أهل مكة وخضعت له الحجاز.
 
🔺قالوا: فماذا عن خروج الحسين؟
🔻قلنا: لم يخرج لمنازعة الأمر وغرر به أهل البصرة و قالوا له أقبل إلينا ليس علينا إمام، فلما تبينت له الخدعة ندم وطالب بالرجوع إلى أهله أو الذهاب إلى يزيد أو إلى الثغور، فلم يمكنه الظلمة وقتلوه مظلوما شهيدا رضي الله عنه.
 
🔺قالوا: وقد خرج غيرهما فأين الإجماع؟
🔻قلنا: قال ابن حجر (خروج جماعة من السلف كان قبل استقرار الإجماع على حرمة الخروج على الجائر) (مرقاة المفاتيح-ح:1125) .و نقل النووي: (و قيل إن هذا الخلاف كان أولاً ثم حصل الإجماع على منع الخروج عليهم)
 
🔺قالوا: ارتفعت الأسعار وصعبت المعيشة بسبب ظلم الحاكم.
🔻قلنا: لو خرج الشعب لضاق العيش أكثر، ولفقد الأمن ولسفكت الدماء و هتكت الأعراض، وكل من عرف التاريخ يوقن أن الخروج ما جاء بيوم خير قط.

🔺قالوا: إذن ما الحل؟
🔻قلنا: الله أكبر الله أكبر،
الحل: التوبة والاستغفار (إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم)
غيروا الشرك إلى التوحيد و البدعة إلى السنة والمعصية إلى الطاعة...(و لو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض)[ الأعراف]
وقيل لبعض السلف: (غلت الأسعار قال: أخفضوها بالإستغفار).

WA MTDS ASSUNNAH - MALANG

Publikasi:
WA Salafy Solo
Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Jumadal Akhirah 1437 H

Diarsipkan oleh www.happyislam.com
Kalau dapat faedah jangan lupa bagi-bagi. SHARE YUK ! Tinggal klik logo Sosmed-nya.
Boleh copas TAPI jangan lupa dicantumkan sumber URL sebagai wujud menjaga amanah ilmiah. Barakallahu fiikum

Minggu, 18 Desember 2016

APA GUNANYA BANYAK TEMAN JIKA MENUJU KEBINASAAN

Salafy Indonesia:
⚠🌺💥📛 APA GUNANYA BANYAK TEMAN JIKA MENUJU KEBINASAAN

✍🏻 Asy-Syaikh Muhammad bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:

‏أخي طالب العلم، اطلب طريق السلامة ولو قل السالكون، ولا تنخدع بطريق الهلاك ولو كثر الهالكون.

"Saudaraku penuntut ilmu, carilah jalan keselamatan walaupun sedikit orang yang menempuhnya, dan jangan tertipu dengan jalan kebinasaan walaupun banyak orang yang akan binasa."

🗒 Syarh Kasyful Kurbah, 17 Syawwal 1437 H

🌍 Sumber || https://twitter.com/munhajalsunna/status/756896739886587904

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Apakah nikmat Allah itu hanya berupa dunia dan dunia saja

Apakah nikmat Allah itu hanya berupa dunia dan dunia saja?!

_____________

Cermati petuah Ibnul Qayyim rahimahullah,

"فإنّ مَن لم يرَ نعمة الله عليه إلا في مأكله و مشربه و عافية بدنه ؛ فليس له نصيبٌ مِن العقل البتة."

"Jika seseorang tidak melihat nikmat-nikmat Allah kecuali hanya dari makan, minum serta kesehatan badan saja, maka (ketahuilah) maka ia orang yang tidak punya akal sehat."

****
Kemudian beliau lanjutkan,

"فنعمة الله بالإسلام و الإيمان ، و جذب عبده إلى الإقبال عليه ، و التلذذ بطاعته ؛ هي أعظم النعم."

"(Ketahuilah) bahwa nikmat Allah berupa islam, iman, kemudahan untuk tunduk, serta rasa nikmat dalam beribadah adalah nikmat terbesar."

****

Lalu beliau tambahkan,

"و هذا إنما يُدرك : بنور العقل ، و هداية التوفيق ."

"Namun hal ini hanya bisa diraih dengan cahaya akal sehat, serta hidayah dari Allah."

✍🏻 Sumber: Madarijus Salikin, 1/277.

Telegram.me/fawaidlimiyyah

ORANG YANG BERTAKWA TIDAK AKAN BEREBUTAN DUNIA

Salafy Indonesia:
✋🏻🗞📛💰 ORANG YANG BERTAKWA TIDAK AKAN BEREBUTAN DUNIA

✍🏻 Asy-Syaikh Muhammad bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:

التقي هو الذي يجعل بينه وبين عذاب الله وقاية، ومنها أن تتقي الفتن التي تحرق دينك، ومنها الاقتتال على الدنيا والملك.

"Orang yang bertakwa adalah yang meletakkan penjagaan antara dirinya dengan adzab Allah, diantaranya dengan engkau menjaga diri dari fitnah-fitnah yang akan menghanguskan agamamu, seperti saling membunuh karena memperebutkan dunia dan kekuasaan."

🌍 Sumber || https://twitter.com/munhajalsunna/status/757972732277555201

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Jumat, 16 Desember 2016

HAKEKAT ORANG YANG BERAKAL

💐🌷🌻🌹 HAKEKAT ORANG YANG BERAKAL

✍🏻 Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata:

اﻟﻌﺎﻗﻞ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺤﺮﻣﻪ ﻧﺼﻴﺒﻪ ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﻈﻪ ﻣﻦ اﻵﺧﺮﺓ.

"Orang yang berakal adalah orang yang bagian yang dia dapatkah di dunia tidak menghalangi dirinya dari mendapatkan kebahagiaan di akhirat."

📚 Bahjatul Majalis, hlm. 117

🌍 Sumber || https://twitter.com/channel_moh/status/809377546244591616

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Minggu, 11 Desember 2016

BUKTI ENGKAU CINTA KEPADA ALLAH

🌷✔ *BUKTI ENGKAU CINTA KEPADA ALLAH*

🔸Berkata asy Syaikh al Allamah Shalih bin Fauzan al Fauzan hafidzahullah:

‏«من ادعى أنه يحب الله ولكنه لا يتبع الرسول عليه الصلاة والسلام فإنه كذاب»

‏[أسباب محبة الله للعبد 18-01-1432هـ]

🛡"Barangsiapa yang mengaku cinta kepada Allah,

👣Akan tetapi ia tidak mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka sungguh ia pendusta."

📂Dari "Asbab Mahabatillahi 'alal Abdi"
➖➖➖➖

↪Hal ini sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

🔖Katakanlah: "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S Ali Imran: 31).

🌷Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjamin bagi umat beliau, yang mengikuti sunnahnya akan dimasukkan ke dalam al jannah.

⛔Sebaliknya mereka yang tidak mengikuti sunnah beliau, merekalah orang yang enggan untuk masuk ke dalam al jannah.

✔Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

(( كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى)).

"Setiap ummatku akan masuk al jannah, kecuali yang enggan.” Mereka (para Shahabat) bertanya: “Siapa yang enggan itu?” Jawab beliau: “Barangsiapa yang mentaatiku pasti masuk al jannah, dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku, maka sungguh ia telah enggan."

📚HR. Bukhari, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.

========
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga

↗JOIN dengan kami di chanel:
http://tlgrm.me/ForumSalafyPurbalingga

Kamis, 08 Desember 2016

Kiat Kiat dalam Menggapai Kesabaran

KEUTAMAAN ILMU:
•:
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇[VIDEO] KIAT-KIAT DALAM MENGGAPAI KESABARAN

[✔️][ 15 point kiat menggapai kesabaran yang disarikan dari Kitab Uddatush Shabirin karya Ibnul Qoyyim rahimahullah ][✔️]

❱ Disampaikan oleh: Al-Ustadz Abu ‘Ibrahim Muhammad bin ‘Umar as-Sewed hafizhahullah
❱ Masjid Abu Bakar As Shiddiq, Ma’had Dhiyaus Sunnah Cirebon // 28 Dzulhijjah 1437H ~ 30 September 2016M

ⓞ Ikhwani fiddin a'azakumullah kaum muslimin sidang Jum'at yang berbahagia,

◈ Pernah kita bicarakan di mimbar ini, di masjid ini tentang masalah pentingnya kesabaran, bahkan disebutkan dalam atsar dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta'ala 'anhu:
︴“Bahwa kedudukan Sabar pada Iman, seperti kedudukan kepala pada jasad. Kalau jasad tanpa kepala maka tidak ada nilainya. Demikian pula iman tanpa kesabaran …”

Kemudian beliau mengucapkan dengan suara yang keras:
︴“Ketahuilah, tidak ada iman bagi yang tidak memiliki kesabaran.”

* * *

ⓞ Ikhwani fiddin a'azakumullah maka Jum'at kali ini, pada pertemuan kita kali ini, kita ingatkan kiat-kiat bagaimana kita bisa sabar.

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Uddatush Shabirin ... menyatakan untuk bisa sabar ada kiat² yang penting dan sangat banyaknya.

◈ Berkata (Ibnul Qayyim) rahimahullah:

■ [1] → Sabarlah. Kalau kita ingat kecintaan kita kepada Allah, maka kita akan bisa sabar untuk tidak melangkah kepada kemaksiatan, untuk tidak terjerumus ke dalam dosa-dosa.

Maka hendaknya kita malu untuk berbuat dosa kepada Allah yang kita cintai, malu untuk berbuat perkara² yang tidak pantas bagi seorang mu'min yang cinta Allah.

■ [2] → Sabarlah. Dengan kita ingat kebaikkan Allah, ingat nikmat² yang Allah berikan.

Apakah pantas kalau kebaikkan² Allah kita membalasnya dengan dosa-dosa? Kita membalasnya dengan berbagai macam perlanggaran-perlanggaran?

■ [3] → Sabarlah. Dengan mengingat kemurkaan Allah. Bahwa Allah subhanahu wa ta'ala kemurkaan-Nya sangat ditakuti, kemurkaan-Nya sangat mengerikan, bahwa Azab-Nya sangat pedih.

■ [4] → Sabarlah. Dengan melihat apa yang akan hilang dari kita dengan dosa-dosa (yang kita kerjakan, -pen.). Kalau tidak sabar kemudian berbuat dosa, tidak sabar kemudian menyelisihi sunnah, tidak sabar kemudian masuk ke dalam gelumbang kezhaliman.

Maka akan hilang kesempatan untuk beramal shalih, hilang kesempatan untuk menambah amal, hilang watu, tenaga, harta yang kita korbankan untuk sesuatu yang membawa dosa. Kalau ssorang bisa melihat akibat dari dosanya, maka dia akan mengurungkan niatnya.

■ [5] → Sabarlah. Dengan melihat pengganti yang Allah janjikan (dengan menetapi kesabaran, -pen.). “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya.” Ingat itu, maka kita akan sabar.

■ [6] → Sabarlah. Dengan mengingat bahwa kita selalu bersama Allah subhanahu wa ta'ala (dengan pengawasan-Nya, -pen).

Maka dia akan sabar dari godaan² maksiat/dosa, akan sabar dalam menetapi sunnah, akan sabar dia dari godaan² bid'ah, akan sabar di atas keta'atan-keta'atan. Karena dia tahu bahwa Allah selalu mengawasinya di manapun dan kapanpun.

■ [7] Sabarlah. Dengan memperhatikan seauatu yang kadang datangnya tiba², iaitu KEMATIAN. Dan ajal datang dengan tiba², tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Mengenai yang tua mahupun yang muda.

Siapa yang ingat (waspada) tentang perkara ini, maka dia tidak akan berani berbuat dosa, khawatir ketika ajal menjemputnya dia dalam keadaan sedang berbuat maksiat berbuat dosa yang berarti matinya dalam keadaan suul khotimah, mati yang jelek.

■ [8] → Sabarlah. Dengan mempersaksikan, memikirkan tentang akibat yang akan terjadi dari dosa-dosa dan memperhatikan tentang bala bencana yang bisa jadi ia datang ketika dia sedang bermaksiat.

Maka ketika dia tahu akibat, azab Allah yang kadang ia datang secara tiba², maka dia akan tetap di atas al haq, tetap di atas amal shalih karena khawatir akan turun azab.

↓↓ [ 1/2 ] ↓↓

•:
↓↓ [ 2/2 ] ↓↓

■ [9] → Sabarlah. Dengan hati² dan memperhatikan sesuatu yang bisa menjadi kebiasaannya. Khawatir kalau dia akan terbiasa berbuat suatu dosa, suatu maksiat karena meremehkan/bermudah-mudahan dengan suatu dosa atau maksiat akhirnya terbiasa dengannya.

Cth: Sifat dusta, siapa yang melakukannya sekali, dan kedua kalinya, dst. maka dia akan terbiasa dengan dusta, sehingga ditulis di sisi Allah dia sebagai “Kadzdzab” - “Sang Pendusta”, wal 'iyadzubillah. Dan demikianlah pada dosa dan kemaksiatan lainnya.

Maka siapa yang ingat tentang ini, maka dia tidak akan berani membiasakan perkara² jelek, tidak berani memulai perkara² yang haram.

■ [10] → Sabarlah. Dan ingatlah bahwa qalbu kita di dua Jari-Jemari Allah, Dia membolak-balikkannya sekehendak-Nya.

Maka jangan merasa yakin bahwa kita akan selamat. Walaupun hari ini kita mu'min, shobir, taqi, tetapi ketika dia melanggar, berdosa kemudian melanggar lagi, berdosa, jangan² Allah akan balik hatinya dan kemudian sesat. Wa'iyadzubillah.

= maka inilah antara kiat-kiat kesabaran yang bisa diraih dengan memperkuat sisi keimanan seseorang kepada Allah, memperkuat keimanannya dalam agamanya.

* * *

Dan kiat² seterusnya Ibnul Qayyim rahimahullah akan menjabarkan dalam meraih kesabaran adalah dengan memperkecil, mengurangi kecintaannya terhadap dunia. Karena setiap orang yang tidak sabar seringnya karena tarikan dunia, tarikan syahwat dan tarikan terhadap syubuhat (kebid'ahan).

■ [11] → Sabarlah. Dengan mengingat bahwa bersihnya tempat adalah syarat utama untuk turunnya rahmat.

Maka bersihkanlah diri kita dari dosa, keluarga kita dari kemaksiatan, rumah kita dari kemaksiatan dan dosa, bersihkan semua yang ada pada kita dari berbagai macam perlanggaran² sunnah, mudah²an akan turun rahmat.

Dan sabarlah, jangan sampai karena tidak sabar, kita mengotori diri kita, keluarga dan rumah kita (dengan dosa² - maksiat & kebid'ahan, pen.), khawatir akan menjadi sebab terhalanginya diri² kita dari mendapat rahmat Allah. Apa nilainya dunia tanpa rahmat dari Allah.

■ [12] → Sabarlah. Dan ingat bahwa dunia ini cepat sirna. Janganlah memilih yang sesaat (dunia), dengan mengorbankan yang kekal (akhirat).

■ [13] → Sabarlah. Dengan menjauhi sesuatu yang akan menggerakkan syahwat. Bahwa semua maksiat ada muqadimahnya. Zina ada muqadimahnya. Liwath (homoseks) ada muqadimahnya. Membunuh ada muqadimahnya. Kalau kita ingin selamat dari zina, maka tundukkan pandangan dari syahwat, dari yang menggerakkan syahwat apakah pada alam nyata atau maya, apakah pada televisi atau komputer atau yang disebut HP, majalah dst, maka tundukkan pandangan.

■ [14] → Sabarlah. Dengan menyibukkan diri dengan perkara ta'at, perkara yang baik dan perkara yang mubah. Maka akan tertutup kesempatan bagi syaitan untuk mengajak kepada perkara yang haram.

■ [15] → Sabarlah. Dengan melihat betapa jeleknya gambaran² maksiyat karena hubbud dunya (cinta dunia) dan lihat siapa yang mencari & mengejarnya.

Dengarkan Selengkapnya di:
📀[ Video ] https://youtu.be/2ys8YEHWsG8
📀[ Audio ] https://tlgrm.me/Mp3_kajian/329
🌏[ URL ] http://www.alfawaaid.net/2016/10/video-kiat-kiat-dalam-menggapai.html

₪ Dari situs SalafyCirebon.Com

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ http://bit.ly/ukhuwahsalaf

➥ #VideoFawaid #RekamanAudio #Cirebon

Minggu, 04 Desember 2016

Menasehati Pemerintah

Salafy Indonesia:
📢🌺⭕⚠ Menasehati Pemerintah

Hal yang perlu untuk kita sadari dan patut untuk kita fahamkan kepada seseorang adalah, bahwa pemerintah/ pemimpin/ Waliyul Amri adalah manusia biasa yang kadang benar dan kadang salah. Tidak terus-terusan salah dan tidak juga terus-terusan benar.

Waliyul Amri/ Pemerintah/ Pemimpin masuk ke dalam kerangka sabda Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam

 …كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَاءٌ

“Setiap Bani Adam itu pasti pernah melakukan kesalahan …” (HR At Tirmidzi, no.2499 dan dihasankan  Al Albani dalam Shahih Al Jami’ Ash Shaghir, no. 4391)

Agar tidak ada rasa emosi/ marah/ dendam dalam hati kita ketika melihat kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah maka upaya yang kita tempuh dalam menyikapinya adalah memberikan nasehat.

Berbicara soal kesalahan pemerintah, maka sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, Di masa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sudah ada tipe pemimpin seperti ini, melakukan kesalahan/ melakukan kedzaliman, sampai-sampai sebagian Sahabat datang kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan perihal keadaan pemimpin yang seperti ini kepada Nya. Melapor beberapa Sahabat kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang keburukan-keburukan yang dilakukan oleh pemerintah.
Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam memberikan arahan yang jelas ketika para sahabat tidak terima melihat kenyataan yang seperti itu, sampai-sampai mereka berkeinginkan untuk melenyapkan pemimpin yang seperti itu keadaannya.

Kata Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam kepada mereka:

لاَ مَا صَلَّوْا

 “Jangan selama mereka masih mendirikan Shalat” (HR. Muslim no. 1854).

Siapa yang tidak emosi/ tidak marah ketika melihat penguasa melakukan kesalahan ?

Semua merasa marah, seluruh rakyat tidak terima pada prinsipnya

Karena semua berkeinginan pemimpinnya menjadi pemimpin yang baik/ adil/ pemimpin yang ideal

Tetapi kebanyakannya tidak sadar bahwa pemimpin/ penguasa adalah manusia biasa yang terjatuh ke dalam kesalahan

Maka Nabi Shalallahu ‘alaihi wa alaihi wa sallam memberikan arahan kepada kita. Arahan yang benar, arahan yang lurus dalam menyikapi kesalahan pemerintah, diantaranya (red):

⏯1. Menasehatinya dengan cara yang baik

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan dalam sabdanya:

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِذِيْ سُلْطَانٍ فَلاَ يُبْدِهِ عَلاِنِيَةً وَلَكِنْ لِيَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوْ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَإِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِيْ عَلَيْهِ

“Barang siapa diantara kalian yang ingin menasehati penguasanya, hendaknya dia raih tangannya kemudian berbicara kepadanya secara empat mata, tidak dilakukan nasehat itu di depan khalayak umum. Jika pemerintah itu menerima nasehat nya ini yang diharapkan dan jika tidak maka sungguh dia telah melakukan kewajibannya)”(Sahih, HR. Ahmad, Ibnu Abu ‘Ashim dan yang lain, disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Zhilalul Jannah, no. 1096—1098, lihat pula takhrijnya dalam kitab Mu’amalatul Hukkam, hlm. 143—151)

ini arahan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam

Arahan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam ini diamalkan oleh para Sahabat diantaranya sahabat Usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu, ketika orang-orang banyak membicarakan kepemimpinan sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu pada saat itu, ada seseorang yang berkata kepada Usamah Radhiyallahu ‘anhu, “Ya Usamah tidakkah engkau menasehati Utsman, tidakkah engkau menegur utsman”, apa jawaban Usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu:“Apakah karena kalian tidak mendengar pembicaraanku kepadanya kemudian kalian anggap aku tidak menasehatinya, aku tidak berbicara kepadanya ? Sungguh aku telah melakukan hal ini antara diriku dengannya empat mata”

Lalu kata sahabat usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu  : “Aku tidak mau menjadi orang yang pertama kali membuka pintu fitnah”

Kata Imam An Nawawi Rahimahullah, pintu fitnah yang dimaksud oleh sahabat Usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu  ini adalah membicarakan kesalahan-kesalahan/ kekeliruan-kekeliruan waliyul Amri di depan khalayak umum.

Dan fitnah ini sungguh telah terjadi di zaman kita, mengumbar kesalahan, menampakan emosi kepada pemerintah, ini adalah fi

tnah yang dulu shabat Usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhumerasa tidak ingin menjadi orang yang pertama membukanya tetapi di zaman sekarang fitnah itu terbuka/ nampak, banyak orang yang sikapnya brutal, emosinya meluap-luap ketika melihat kesalahan waliyul amri.

Dan ini menjadi tugas kita sekali lagi untuk memahamkan kepada ummat/ masyarakat  bagai mana sesungguhnya islam menghadapi kesalahan yang dilakukan oleh penguasa

⏯2. Termasuk nasehat kepada Waliyul Amri adalah mendo’akannya

Seperti yang disinggung oleh Syaikh bin Bazz rahimahullah:

“Mendo’akan waliyul Amri adalah termasuk nasehat” (Al-ma’lum:20)

Yang perkara ini sudah banyak ditinggalkan, semua terbawa emosi, terbawa amarah ketika melihat kesalahan penguasa lupa akan kewajibannya, lupa akan tugasnya melupakan mendo’akan Waliyul Amri, padahal Para Salaf seperti Fudhail bin Iyadh, Imam Ahmad dan yang lainnya Rahimahumullah selalu mengatakan: “Seandainya aku memiliki do’a yang diijabah, maka akan aku peruntukan do’a ini bagi kebaikan untuk Waliyul Amr/ Pemerintah/ Pemimpin”.

⏯3. Menampakkan sikap Sabar dalam menghadapi kesalahan/ kedzaliman yang dilakukannya

Dari Sahabat Ibnu ‘Abbas, Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

“Barang siapa yang melihat Penguasanya sesuatu yang tidak disukainya maka hendaknya dia bersabar” (HR. Muslim).

Ini arahan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bukan soal emosi, bukan soal dendam, bukan soal kedengkian. Maka jika kita mau mendengar arahan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam satu diantaranya adalah bersabar sampai Alloh Subhanahu wa ta’alamemberikan jalan keluar yang baik kepada kita.

Karena mestinya kita introspeksi diri, ketika mendapati penguasa kita adalah penguasa yang dzalim, penguasa yang banyak melakukan kesalahan, penguasa yang merugikan rakyatnya, kewajiban kita sebagai rakyat yang pertama adalah introspeksi diri, mungkin ini semua adalah akibat dari pelanggaran yang kita lakukan terhadap Alloh Azza Wa Jalla, jauhnya hubungan kita terhadap Alloh Azza Wa Jalla.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Demikianlah kami jadikan sebahagian orang-orang yang dzalim itu sebagai pemimpin bagi sebahagian yang lainnya lantaran apa yang mereka lakukan.” (Qs Al An’am: 129)

Dihukum oleh Alloh Subahanahu wa ta’ala dengan keberadaan pemimpin yang dzalim karena kedzaliman yang dilakukan oleh rakyat. Maka penguasa yang dzalim akan bersama dengan rakyat yang dzalim, penguasa yang baik akan bersama dengan rakyat yang baik. Jangan pernah bermimpi mendapatkan penguasa yang adail, yang baik kalo kita sebagai rakyatnya belum bias baik dan adil.

Sangat wajar kalau dulu Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu dituntut oleh beberapa orang yang datang kepadanya agar Sahabat Ali Radhiyallahu ‘anhu menjalankan roda kepemimpinan yang lebih baik, agar semua kekacauan yang terjadi itu tidak ada seperti yang terjadi di zaman Abu Bakr dan Umar Radhiyallahu ‘anhum maka Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhumengatakan “Bahwa ketika Sahabat Abu Bakr dan Umar menjabat sebagai Khalifah, yang menjadi rakyatnya adalah aku dan orang-orang seperti aku. Tetapi ketika aku menjadi khalifah, yang menjadi rakyatnya adlah kalian dan orang-orang seperti kalian (orang-orang yang jahat/ orang-orang yang tidak shaleh sehingga terjadi banyak kekacauan di sana sini)”

Ikhwanufiddin rahimakumullah, maka kesabaran sangat dibutuhkan dalam situasi seperti sekarang ini, menyikapi kesalahan penguasa bukan soal emosi dan kemarahan melulu, apa lagi kalo emosi dan kemarahan tersebut diluapkan dalam bentuk demonstrasi. Lebih miris lagi kalo demonstrasi tersebut dilabeli dengan amar ma’ruf dan nahi munkar apa lagi kalo sampai dianggap sebagai bentuk membela islam, ini fenomena yang menyedihkan.

⏯4. Mendengar dan Taat

Nabi ‘Alaihi shalatu wa sallam jauh sebelum nya sudah member tahu kepada kita bahwa tidak semua penguasa itu baik. Dan beliau sampai memberikan semacam gambaran, sekalipun nanti kalian dipimpin oleh seorang hamba sahaya  yang secara penampilan tidak meyakinkan, bukan

dari golongan mewah yang memiliki kasta tertinggi, kata Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam: “Kalian harus menampakan sikap ta’at dan mendengar” ( Irbath bin Sariyah, HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi).

Bahkan dalam riwayat yang lain

إِسْمَعْ وَأَطِعْ وَإِنْ أُخِذَ مَالَكَ وَضَرَبَ ظَهْرُكَ

“Sekalipun punggungmu dipukul, hartamu dirampas, hakmu direbut”(HR. Muslim).

kata nabi ta’ati dan dengar

Lalu bagai mana rakyat bisa menuntut haknya sebagai rakyat, kata Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam:

تُؤَدُّوْنَ الْحَقَّ الَّذِيْ عَلَيْكُمْ وَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الَّذِيْ لَكُمْ

“Tunaikanlah kewajiban kalian mintalah hakmu kepada Alloh”  (dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, Sahih, HR. al Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya),

namun kalian harus melaksanakan apa yang menjadi kewajiban bagi kalian. Kita punya Allah, Allah Subahanahu wa ta’ala yang akan memberikan hak kita, tidak perlu takut.

Dalam situasi-situasi yang seperti ini hendaknya kita semakin mendekatkan diri kepada Alloh Subahanahu wa ta’ala, banyak-banyak berdo’a agar Alloh Subahanahu wa ta’alamemberikan kebaikan untuk negri  kita ini, banyak-banyak berdo’a agar Alloh Subahanahu wa ta’ala memberikan taufik bagi para pemimpin-pemimpin kita. Sangat sedikit orang yang melakukan hal ini karena mayoritasnya sudah terbawa dengan gelombang emosi dan amarah sehingga tidak lagi berfikir dengan baik, tidak lagi berfikir jernih

Coba kalo mau membuka kembali sejarah, berbagai macam peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa yang lalu, setidaknya akan mendapatkan gambaran dan pelajaran bahwa kesalahan dan kekeliruan, kejahatan atau kedzaliman bahkan yang dilakukan oleh Waliyul Amr itu bukan hal yang baru tetapi ini sudah terjadi sejak zaman dulu makanya Islam memberikan arahan yang tepat dalam hal ini

📋 Oleh: Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary hafidzahullah. (Pengasuh Ma’had Daarul Atsar Kawalu, Tasikmalaya)

📝 Transkrip Tausiah Ba’da Subuh, hari Ahad, 27 Shafar 1438 H (Di Masjid Al-Muhajirin Komplek Tamansari Manglayang Regency Kab. Bandung)

🌎 Kunjungi || http://forumsalafy.net/menasehati-penguasa/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Rabu, 30 November 2016

BERBAGAI KEBURUKAN DEMONSTRASI

📝 *BERBAGAI KEBURUKAN DEMONSTRASI* 🏳‍🌈

Para Ulama Ahlussunnah pada abad ini telah menjelaskan kepada umat bahwa demonstrasi bukanlah bagian dari Islam. Tata cara ini diambil dari perilaku orang-orang kafir. Di dalamnya mengandung keburukan-keburukan yang banyak. Demonstrasi bukanlah solusi menyampaikan aspirasi secara syar'i.

📕 *Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah* menyatakan:

فإن المظاهرات أمر حادث لم يكن معروفاً في عهد النبي صلى الله عليه وسلم ولا في عهد الخلفاء الراشدين، ولاعهد الصحابة رضي الله عنهم ثم إن فيه من الفوضى والشغب ما يجعله أمراً ممنوعاً، حيث يحصل فيه تكسير الزجاج والأبواب وغيرها، ويحصل فيه أيضاً اختلاط الرجال بالنساء والشباب بالشيوخ، وما أشبه من المفاسد والمنكرات، وأما مسألة الضغط على الحكومة فهي إن كانت مسلمة فيكفيها واعظاً كتاب الله تعالى وسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم وهذا خير ما يعرض على المسلم، وإن كانت كافرة فإنها لا تبالي بهؤلاء المتظاهرين وسوف تجاملهم ظاهراً، وهي ما هي عليه من الشر في الباطن، لذلك نرى أن المظاهرات أمر منكر، وأما قولهم إن هذه المظاهرات سلمية، فهي قد تكون سلمية في أول الأمر أو في أول مرة، ثم تكون تخريبية وأنصح الشباب أن يتبعوا سبيل من سلف، فإن الله سبحانه وتعالى أثنى على المهاجرين والأنصار، وأثنى على الذين اتبعوهم بإحسان.

Demonstrasi-demonstrasi adalah perkara baru. Hal ini tidak pernah dikenal di masa Nabi shollallahu alaihi wasallam, para Khulafaur Rasyidin, maupun di masa para Sahabat radhiyallahu anhum. Kemudian, di dalam demonstrasi terdapat kekacauan dan huru-hara sehingga menjadikannya sesuatu yang terlarang. Padanya terdapat pengrusakan terhadap kaca, pintu, dan yang lainnya. Dalam demonstrasi juga bercampur baur antara laki-laki dan wanita, para pemuda dan orang-orang tua, serta terjadi kerusakan-kerusakan maupun kemungkaran-kemungkaran semisalnya. Adapun tentang masalah memberikan tekanan kepada penguasa: Jika penguasa itu muslim, cukup baginya nasihat dari Kitab Allah Taala dan Sunnah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Ini adalah sebaik-baik (nasihat) yang disampaikan kepada seorang muslim. Jika penguasa itu kafir, ia tidak akan peduli dengan para demonstran. Secara lahiriah ia akan berbasa-basi. Namun, dia menyimpan keburukan di dalam batinnya. Oleh karena itu, kami melihat bahwa demonstrasi-demonstrasi adalah perkara yang mungkar. Adapun ucapan mereka bahwa demonstrasi-demonstrasi ini adalah aksi damai, mungkin saja damai di permulaan. Akan tetapi, akan terjadi pengrusakan-pengrusakan. Aku nasihatkan kepada para pemuda untuk mengikuti jalannya para Salaf. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Taala memuji kaum Muhajirin dan Anshar. Dan Allah memuji orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
(http://www.sahab.net/forums/?showtopic=49420).


_Subhaanallah_ , Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin _rahimahullah_ telah lama meninggal dunia, sekitar 15 tahun yang lalu (16 Syawwal 1421 H/11 Januari 2001 M ). Namun, nasihat beliau sangat relevan dengan keadaan yang baru-baru saja terjadi. Demonstrasi bertajuk aksi damai, mungkin saja akan berlaku demikian pada awalnya. Namun, akan berujung pada pengrusakan-pengrusakan.



📙 *Syaikh Abdul Aziz ar-Rojihi hafidzhahullah* menyatakan:

المظاهرات ليست من أعمال المسلمين هذه دخيلة ، ما كان معروف إلا من الدول الغربية الدول الكافرة

Demonstrasi-demonstrasi bukanlah termasuk perbuatan kaum muslimin. Ini adalah sesuatu yang diimpor. Sebelumnya, demonstrasi tidaklah dikenal kecuali dari negeri-negeri barat, negeri-negeri kafir.
(http://www.sahab.net/forums/?showtopic=49420).




📗 *Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzhahullah* menyatakan:

ديننا ليس دين فوضى، ديننا دين انضباط، دين نظام، ودين سكينة . والمظاهرات ليست من أعمال المسلمين و ماكان المسلمون يعرفونها ودين الإسلام دين هدوء ودين رحمة لا فوضى فيه ولا تشويش ولا إثارة فتن، هذا هو دين الإسلام . والحقوق يتوصل إليها دون هذه الطريقة. بالمطالبة الشرعية، والطرق الشرعية . هذه المظاهرات تحدث فتناً كثيرة، تحدث سفك دماء، وتحدث تخريب أموال، فلا تجوز هذه الأمور

Agama kita bukan agama kekacauan. Agama kita adalah agama yang teratur, tertib, dan tenang. Demonstrasi-demonstrasi bukanlah perbuatan kaum muslimin. Perkara ini tidak dikenal oleh kaum muslimin (sebelumnya). Agama Islam adalah agama yang tenang, kasih sayang; tidak ada kekacauan, kebingungan, ataupun penyebaran fitnah. Ini adalah agama Islam. Hak-hak bisa disampaikan dengan tidak melalui cara ini. Mestinya dengan cara-cara yang syari. Demonstrasi-demonstrasi ini menimbulkan keburukan yang banyak: menumpahkan darah, kerusakan harta, (dsb). Oleh karena itu, tidak boleh dengan perkara-perkara ini (demonstrasi).
(al-Ajwibatul Mufiidah an as-ilatil manaahij al-Jadiidah, jawaban pertanyaan no. 98).
➖➖➖➖➖


📋Selanjutnya berikut ini akan disampaikan kajian beberapa dalil yang menunjukkan keburukan-keburukan demonstrasi. Keburukan itu bisa berupa penyelisihan terhadap tuntunan dan bimbingan Nabi shollallahu alaihi wasallam kepada umatnya, atau juga berupa kerugian duniawi yang terlihat.

*Keburukan-keburukan demonstrasi* di antaranya:

1⃣ *Menyelisihi perintah Nabi untuk menyampaikan nasihat kepada penguasa secara tersembunyi (tidak terang-terangan).*

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ نَصِيحَةٌ لِذِي سُلْطَانٍ فَلَا يُكَلِّمُهُ بِهَا عَلَانِيَةً، وَلْيَأْخُذْ بِيَدِهِ، وَلْيُخْلِ بِهِ، فَإِنْ قَبِلَهَا قَبِلَهَا، وَإِلَّا كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ

Barangsiapa yang memiliki nasihat kepada penguasa, janganlah disampaikan dengan terang-terangan. Akan tetapi, peganglah tangannya dan bicarakan berdua dengannya. Jika ia mau menerima, maka akan diterima olehnya. Jika tidak, maka engkau telah menunaikan kewajibanmu terhadapnya.
(H.R. al-Hakim, dishahihkan oleh Syaikh al-Albany dalam Dzhilalul Jannah).

Sahabat Nabi, Usamah bin Zaid, pernah ditanya oleh seseorang, "Tidakkah engkau masuk kepada khalifah Utsman bin Affan dan berbicara kepadanya?"
Usamah bin Zaid menjawab:

أَتَرَوْنَ أَنِّي لَا أُكَلِّمُهُ إِلَّا أُسْمِعُكُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ كَلَّمْتُهُ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَهُ

Apakah engkau menganggap bahwa pembicaraanku dengannya harus aku perdengarkan kepada kalian? Demi Allah, aku telah berbicara berdua dengannya saja.
(H.R. Muslim no. 5305).

Seseorang bertanya kepada Sahabat Nabi, Ibnu Abbas, tentang beramar makruf nahi mungkar terhadap pemimpin (penguasa). Ibnu Abbas menjawab:

فَإِنْ كُنْتَ لاَ بُدَّ فَاعِلاً فَفِيمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ

Jika engkau harus melakukannya, maka lakukanlah dengan penyampaian yang hanya antara engkau dan dia saja yang tahu.
(Riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya)

Ucapan Ibnu Abbas tersebut  memberikan faedah bahwa intinya adalah nasihat tersampaikan dalam keadaan hanya sang pemberi nasihat dan yang diberi nasihat saja yang tahu. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan dialog empat mata atau melalui tulisan.

2⃣ *Meniru tata cara orang-orang kafir.*

Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam fatwa Ulama di atas, bahwa demonstrasi bukanlah bagian dari Islam. Akan tetapi, demonstrasi berasal dari tata cara orang-orang kafir.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian kaum tersebut.
(H.R. Abu Dawud, dishahihkan Ibnu Hibban dan al-Albaniy).

Termasuk padanya keyakinan menyampaikan pendapat secara bebas sebagai hak asasi manusia, meskipun harus melanggar rambu-rambu syariat.

3⃣ *Bisa terpancing untuk mencerca dan mencela penguasa muslim.*

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dan para Sahabatnya melarang kita untuk mencerca penguasa muslim:

لَا تَسُبُّوا أُمَرَاءَكُمْ، وَلَا تَغِشُّوهُمْ، وَلَا تَبْغَضُوهُمْ، وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاصْبِرُوا؛ فَإِنَّ الْأَمْرَ قَرِيبٌ

Janganlah kalian mencela para pemimpin kalian, jangan menipu mereka, jangan marah kepada mereka, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, karena urusannya sudah dekat.
(H.R. Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah dengan sanad yang baik (jayyid), dishahihkan al-Albany).

Sahabat Nabi, Anas bin Malik radhiyallahu anhu menyatakan:

كَانَ اْلأَكَابِرُ مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَوْنَنَا عَنْ سَبِّ اْلأُمَرَاءِ

Para pembesar dari Sahabat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam melarang kami dari mencela para pemimpin. (Riwayat Ibnu Abdil Bar dalam at-Tamhid).

Sahabat Nabi, Abud Darda’ radhiyallahu anhu menyatakan:

وإنَّ أوَّل نِفَاقِ الْمَرْءِ طَعْنُهُ عَلَى إِمَامِهِ

Sesungguhnya awal kemunafikan pada seseorang adalah celaannya kepada pemimpinnya.
(Riwayat Ibnu Abdil Bar dalam at-Tamhid dan Ibnu Asakir).

Demikian juga apabila aib tampak pada sesama muslim dan masih ada harapan perbaikan dengan nasehat tersembunyi, maka merupakan adab mulia menutup aib tersebut.

Sementara demonstrasi meruntuhkan adab ini secara masal.

4⃣ *Menghinakan pemimpin muslim, terancam mendapatkan kehinaan dari Allah.*

Suatu hari, ketika seorang penguasa (Ibnu Amir) sedang berkhutbah dengan menggunakan pakaian yang tipis, seseorang yang bernama Abu Bilal mengatakan, "Lihatlah pemimpin kita menggunakan pakaiannya orang fasik!" Kemudian, Abu Bilal ditegur oleh Sahabat Nabi, Abu Bakrah, seraya menyampaikan hadits yang didengarnya dari Nabi shollallahu alaihi wasallam:

مَنْ أَهَانَ سُلْطَانَ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَهَانَهُ اللَّهُ

Barangsiapa yang menghinakan pemimpin Allah di bumi, Allah akan hinakan dia.
(H.R. at-Tirmidzi no. 2150, dihasankan oleh at-Tirmidzi dan al-Albany).

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ قَوْمٍ مَشَوْا إِلَى سُلْطَانِ اللهِ لِيَذِلُّوهُ إِلاَّ أَذَلَّهُمُ اللَّهُ قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Tidaklah suatu kaum berjalan menuju pemimpin Allah dengan tujuan untuk menghinakannya, kecuali Allah akan hinakan ia sebelum hari kiamat.
(H.R. al-Bazzar no. 2848 dari Hudzaifah dan diisyaratkan keshahihannya oleh al-Haitsamy dalam Majmauz Zawaaid).

5⃣ *Mengganggu pengguna jalan.*
Semestinya, bagian dari keimanan adalah menyingkirkan gangguan di jalan. Akan tetapi, justru dengan demonstrasi, jalanan macet atau bahkan dialihkan sehingga mengganggu kaum muslimin yang lain.

...وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ

...dan cabang keimanan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.
(H.R. Muslim dari Abu Hurairah).

Alih-alih beroleh cabang iman, laknat muslimin yang dirugikan akibat aksi mereka justru mengancam.
Nabi shollallahu 'alaihi wasallam juga bersabda sebagaimana riwayat athThobaroniy dalam "alKabir" dengan sanad yang hasan:

مَنْ آذَى الْمُسْلِمِيْنَ فِي طُرُقِهِمْ، وَجَبَتْ عَلَيْهِ لَعْنَتُهُمْ
"Barang siapa yang mengganggu kaum muslimin di jalan-jalan mereka, dia pantas memperoleh laknat dari mereka."

Dalam hadits lainnya juga ditetapkan hak-hak pengguna jalan yang akan sulit ditunaikan para demonstran.
Sebagaimana hadits dari Abu Sa'id alKhudriy radhiyallahu 'anhu, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﺍﻟْﺠُﻠُﻮﺱَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻄُّﺮُﻗَﺎﺕِ، ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ , ﻣَﺎ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻣَﺠَﺎﻟِﺴِﻨَﺎ ﺑُﺪٌّ ﻧَﺘَﺤَﺪَّﺙُ ﻓِﻴﻬَﺎ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺑَﻴْﺘُﻢْ ﺇِﻻ ﺍﻟْﻤَﺠْﻠِﺲَ , ﻓَﺄَﻋْﻄُﻮﺍ ﺍﻟﻄَّﺮِﻳﻖَ ﺣَﻘَّﻪُ، ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ , ﻓَﻤَﺎ ﺣَﻖُّ ﺍﻟﻄَّﺮِﻳﻖِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻏَﺾُّ ﺍﻟْﺒَﺼَﺮِ، ﻭَﻛَﻒُّ ﺍﻷَﺫَﻯ، ﻭَﺭَﺩُّ ﺍﻟﺴَّﻼﻡِ، ﻭَﺍﻷَﻣْﺮُ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ، ﻭَﺍﻟﻨَّﻬْﻲُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ
“Hindarilah duduk-duduk di jalanan!” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah bagaimana kalau kami perlu duduk-duduk di situ membicarakan hal yang memang diperlukan?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Jika memang perlu kalian duduk-duduk di situ, maka berikanlah hak jalanan.” Mereka bertanya, “Apakah haknya?” Beliau menjawab, “Menundukkan pandangan, tidak memberi gangguan, menjawab salam, menganjurkan kebaikan, dan mencegah yang mungkar.”
(HR. alBukhori dan Muslim)

6⃣ *Rawan terjadi kericuhan dan kerusuhan.*
Jika massa pendemo berjumlah banyak, bahkan berasal dari berbagai organisasi, akan sulit dikendalikan. Situasi di lapangan sangat mudah memunculkan kericuhan dan kerusuhan. Rasa capek, lapar, cuaca yang panas, akan membuat kerumunan orang sulit berpikir jernih dan bertindak tenang.

7⃣ *Kerusakan fasilitas umum atau kepemilikan pribadi.*
Tidak jarang demonstrasi menimbulkan kerusakan fasilitas umum dan kerusakan harta pribadi warga yang juga muslim. Lalu, siapakah yang akan bertanggung jawab jika terjadi kerusakan-kerusakan itu? Jika ditengarai kerusakan dilakukan oleh kelompok tertentu yang terlibat demo, koordinatornya akan melempar tanggung jawab dan menganggap bahwa perbuatan itu adalah penyusupan dari pihak luar.

8⃣ *Tertumpahnya darah sesama muslim.*
Bentrokan fisik antardemonstran satu sama lain, atau antardemonstran dengan warga sekitar, atau antardemonstran dengan aparat keamanan; seringkali mengakibatkan tertumpahnya darah kaum muslimin. Baik dalam bentuk luka-luka ataupun bahkan kehilangan nyawa.

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ

"Sungguh, hancurnya dunia bagi Allah lebih ringan daripada terbunuhnya seorang muslim." (H.R atTirmidzi dari Abdullah bin 'Amr, dishahihkan al-Albaniy)

9⃣ *Hilangnya keamanan dan terhentinya aktifitas-aktifitas kebaikan.*
Demo yang melibatkan massa dalam jumlah besar, menyebabkan beberapa aktifitas diliburkan, seperti perniagaan, pendidikan, dan semisalnya. Bahkan, sebagian pihak ada yang mengungsi sementara waktu ke tempat yang lebih aman yang tidak dilalui jalur demo.

🔟 *Para wanita berbaur dengan kaum lelaki di jalanan.*
Poin ini seperti yang disebutkan Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin di atas.
Secara asal, Allah Azza Wa Jalla memerintahkan para wanita untuk berada di rumah-rumah mereka:

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ

Dan hendaknya kalian (para wanita) tetap di rumah-rumah kalian.
(Q.S. al-Ahzab: 33)

1⃣1⃣ *Termasuk bentuk khuruj (pembangkangan atau pemberontakan) terhadap penguasa muslim yang dilarang.*
Khuruj kepada penguasa muslim bisa dalam bentuk ucapan ataupun perbuatan.

1⃣2⃣ *Menyelisihi karakteristik dasar kaum beriman yang secara asal mudah diarahkan dan diatur pada kebaikan.*
Seperti yang diisyaratkan oleh Syaikh Sholih al-Fauzan di atas, bahwa agama Islam pada dasarnya adalah ketenangan, keteraturan, dan ketertiban. Demonstrasi bisa memicu kekacauan-kekacauan itu. Seorang yang beriman, secara asal mudah diarahkan pada kebaikan.

1⃣3⃣ *Menurunkan wibawa orang-orang muslim.*
Perbuatan yang diperlihatkan dalam demonstrasi seperti berteriak-teriak, membawa atribut-atribut yang memancing perhatian, melompat-lompat, dan bersandiwara adalah tindakan-tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh orang yang beradab dan penuh kedewasaan dalam pikiran dan perbuatan. Hal itu mengurangi muru’ah (kewibawaan) seseorang.

1⃣4⃣ *Memecah-belah kaum muslimin dan melemahkan barisan mereka dihadapan para musuhnya.*

1⃣5⃣ *Menyelisihi bimbingan Nabi agar bersabar jika melihat hal yang tidak disukai dilakukan penguasa muslim.* Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنْ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

Barangsiapa yang membenci sesuatu dari pemimpinnya, hendaknya ia bersabar. Karena barangsiapa yg keluar (dari ketaatan) kepada penguasa sejengkal, ia meninggal dalam keadaan mati Jahiliyyah.
(H.R. al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas).

1⃣6⃣ *Di beberapa negara terbukti bahwa diawali dengan demonstrasi, menjadi celah masuknya kekuasaan negeri-negeri kafir ke negara tersebut.*

Poin ini diambil dari sebagian penjelasan Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi berdasarkan pengalaman dari kejadian-kejadian yang telah terjadi.

1⃣7⃣ *Menyakiti sesama mukmin.*
Kerap didapati orasi di hadapan masa bermuatan kalimat yang menyakiti pihak-pihak yang dianggap berseberangan atau tidak sepakat dengan pendapat mereka. Apabila pihak-pihak yang disakiti baik dengan ucapan maupun perbuatan adalah sesama mukmin, pelakunya dikategorikan melakukan kebohongan dan dosa yang tidak bisa diremehkan.

Allah ta'ala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنٰتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًا

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
(Q.S. al-Ahzab: 58).

1⃣8⃣ *Mengajarkan pemaksaan kehendak.*

1⃣9⃣ *Memberi ruang kepada politikus culas dan tokoh jahat untuk mengambil simpati masyarakat.*

2⃣0⃣ *Membuka amalan bid'ah yang berkedok agama.*

2⃣1⃣ *Mengesankan bahwa kebenaran sesuai dengan suara mayoritas.* Padahal, kebenaran tidak ditentukan dengan mayoritas, tetapi kebenaran diukur dengan al-Quran dan Sunnah berdasarkan pemahaman Salaf. Justru kebanyakan manusia berpaling dari kebenaran hakiki.
ﻭَﻣَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺃَﻛْﺜَﺮُﻫُﻢْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻣُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ
"Dan sebagian besar mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)."
(Yusuf:  106)

2⃣2⃣ *Memalingkan muslimin dari berbagai amalan yang lebih utama.*
Contohnya, bila unjuk rasa dilakukan pada hari Jumat, si-demonstran bisa kehilangan amalan sunnah membaca surat alKahfi, mandi Jumat, berpagi-pagi ke masjid, termasuk juga bekerja mencari rizki Allah sebagai nafkah bagi keluarga. Sungguh benar tengara, tidaklah suatu kebidahan kecuali akan menghapus sunnah yang setara.

Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﻣَﺎ ﺃَﺣْﺪَﺙَ ﻗَﻮْﻡٌ ﺑِﺪْﻋَﺔً ﺇِﻟَّﺎ ﺭُﻓِﻊَ ﻣِﺜْﻠُﻬَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴُّﻨَّﺔِ
Tidaklah suatu kaum melakukan suatu bid’ah, kecuali akan terangkat Sunnah yang semisal dengannya (H.R Ahmad dari Ghudhaif bin al-Haarits, dan Ibnu Hajar menyatakan bahwa sanad hadits ini jayyid
(baik) dalam Fathul Baari (13/253))

2⃣3⃣ *Membuat buruk sangka kepada aparat pemerintah dan saudaranya yang berseberangan.*
Dugaan pemerintah yang melindungi pelaku penistaan/kejahatan, kelompok yang tidak mendukung perjuangan membela agama, acapkali merebak. Introspeksi menjadi sulit terealisasi. Padahal prasangka dan dugaan tidak bernilai di sisi kebenaran.

ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺘَّﺒِﻊُ ﺃَﻛْﺜَﺮُﻫُﻢْ ﺇِﻟَّﺎ ﻇَﻨًّﺎ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻈَّﻦَّ ﻟَﺎ ﻳُﻐْﻨِﻲ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺷَﻴْﺌًﺎ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻔْﻌَﻠُﻮﻥَ
"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak berguna sedikitpun terhadap kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."
(Yunus : 36)

2⃣4⃣ *Membudayakan gaya dakwah pamer (baca: riya' dan sum'ah) dalam menyampaikan nasehat.*

2⃣5⃣ *Penanganan konflik secara represif akan menimbulkan dendam dan efek negatif bagi muslimin minoritas di negeri-negeri lainnya.* Unjuk kekuatan kubu mayoritas terhadap minoritas akan menjadi dalih pembenaran aksi balas dendam terhadap minoritas muslimin di lain tempat.

2⃣6⃣ *Menjerat muslimin dalam dilema* ; apabila tidak diterima aspirasinya, akan membuat musuh semakin besar kepala dan sombong; namun, jika berhasil, para pengusung demo akan tinggi hati dan melupakan sekian banyak keburukan di atas.

2⃣7⃣ *Meninggalkan hadits shahih lagi _muhkam_ , dan beramal dengan hadits lemah atau salah memahaminya, sehingga terjerumus dalam bid'ah pemikiran.*
Yang shahih sebagaimana tuntunan menasehati penguasa yang telah dipaparkan. Sementara yang lemah semisal hadits pengaduan sekian banyak shohabiyyah dalam suatu malam terkait kekerasan sebagian suami mereka kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam.
Sungguh para ulama telah menjelaskannya dan mendudukkan kembali kepada asal yang muhkam dari berbagai hadits shahih, walhamdulillah.

2⃣8⃣ *Terjatuh pada banyak menuntut dan mempertanyakan hak (كثرة السؤال) yang dibenci Allah.*

2⃣9⃣ *Terjatuh pada pemborosan (اضاعة المال) dengan sekian banyak sumberdaya yang dikerahkan* baik transportasi, konsumsi, akomodasi maupun operasional (pamflet, banner, dst.)

3⃣0⃣ *Membuka dan membiarkan pembuatan gambar makhluk bernyawa yang diharamkan syariat.*
Bahkan tak jarang dimuatnya aksi mereka di layar kaca, menjadi tajuk utama berita koran adalah kebanggaan dan parameter keberhasilan bagi mereka. Semakin terpampang dan disiarkan, semakin bersemangat berunjuk rasa

3⃣1⃣ *Menampakkan keangkuhan di jalanan.*
Berjalan dengan pongah dan angkuh adalah keadaan tercela. Allah ta'ala berfirman:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi angkuh.
(Q.S. Luqman: 18).

Sejumlah poin yang telah dipaparkan di atas tersebut *bukanlah pembatasan.* Namun *sekedar pengingat* dan nasehat yang kita yakini berpijak dari bimbingan para Ulama bahwa asal demonstrasi dari musuh-musuh Islam. Sementara dipermisalkan kaum kafir, jiwa mereka laksana tanah yang buruk yang tidak akan menumbuhkan kecuali keburukan.
ﻭَﺍﻟْﺒَﻠَﺪُ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺐُ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻧَﺒَﺎﺗُﻪُ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻪِ ۖ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﺒُﺚَ ﻟَﺎ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﺇِﻟَّﺎ ﻧَﻜِﺪًﺍ ۚ ﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﻧُﺼَﺮِّﻑُ ﺍﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﻟِﻘَﻮْﻡٍ ﻳَﺸْﻜُﺮُﻭﻥَ
"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tidak akan tumbuh darinya  kecuali sekedar tanaman yang merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur."
(Al-A'rof:58)

Semoga Allah Azza Wa Jalla senantiasa memberikan petunjuk pada segenap kaum muslimin, diberikan taufiq untuk senantiasa bersyukur dengan nikmat aman, damai, saling menyayangi sesama muslim, dan mengindahkan arahan ulama dan kepemimpinan pemerintahnya.



WA al I'tishom Probolinggo
=====================

✍ http://telegram.me/alistiqomah

Selasa, 29 November 2016

BAGAIMANA KABAR MU DI PAGI HARI?

🔰 Renungan Pagi 🔰
------------------------------------------------
♨ BAGAIMANA KABAR MU DI PAGI HARI?
------------------------------------------------
🌸 Seseorang pernah bertanya kepada Fudhoil bin 'Iyadh rohimahulloh:

💬 Bagaimana kabar Anda di pagi ini wahai Aba Ali?

[Dan pertanyaan itu membuat berat baginya; bagaimana kabar Anda di pagi ini dan bagaimana kabar Anda di sore ini]

Maka beliau menjawab:
💬 Sehat.

Maka orang tersebut bertanya (kembali):
💬 Bagaimana keadaan Anda?

Fudhoil berkata:
💬 Keadaan yang mana yang Anda tanyakan; tentang keadaan dunia, atau keadaan akhirat?

🌵 Jika Anda bertanya tentang keadaan dunia, maka sesungguhnya dunia telah condong bersama kita dan telah membawa kita ke semua tempat dan jika Anda bertanya tentang keadaan akhirat, maka bagaimana yang Anda lihat tentang keadaan orang yang telah banyak dosa-dosanya dan lemah amalannya, serta telah habis usianya, namun dia belum mempersiapkan perbekalan untuk hari esoknya dan belum siap menghadapi kematian dan belum juga tunduk kepada kematian dan tidak berhias diri untuk menghadapi kematian namun berhias diri untuk dunia yang fana.

📔 Hilyatul Awliya.

__✏ Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.
------------------------------------------------
:idea: كــــيف أصبــحت ؟


ــــــ ❁ ❁ــــــ❁ ❁ ــــــــ

🌱قال رجل للفضيل -رحِــمُه الله- :
كيف أصبحت يا أبا علي؟
-فكان يثقل عليه كيف أصبحت وكيف أمسيت- فقال:" في عافية "
فقال: كيف حالك؟
فقال: "عن أي حال تسأل عن حال الدنيا، أو حال الآخرة ؟ إن كنت تسأل عن حال الدنيا، فإن الدنيا قد مالت بنا وذهبت بنا كل مذهب وإن كنت تسأل عن حال الآخرة، فكيف ترى حال من كثرت ذنوبه وضعف عمله , وفني عمره, ولم يتزود لمعاده ولم يتأهب للموت ولم يخضع للموت ولم يتشمر للموت ولم يتزين للموت وتزين للدنيا هيه."
📕[حلية الأولياء ]
------------------------------------------------
🌏 WA Ahlus Sunnah Karawang.

Rabu, 23 November 2016

NIKMAT AMAN NIKMAT YANG BEGITU BESAR

Ingin Belajar Islam:
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

*_____NIKMAT AMAN NIKMAT YANG BEGITU BESAR____*✍


📢📢Berkata asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah,

“Nikmat keamanan dan ketenteraman tidak bisa ditandingi oleh nikmat apa pun setelah kenikmatan agama.

📢Maka dari itu, kita wajib menjauhi segala sesuatu yang akan membuat gejolak di masyarakat.

☄Kita tidak menganggap para penguasa itu bebas dari kesalahan. Para waliyyul amr dari kalangan ulama dan umara punya banyak kesalahan.

☄Tetapi, sebuah riwayat menyebutkan, ‘Sebagaimana kondisi kalian maka akan seperti itulah pimpinan kalian.’ Lihatlah keadaan manusia. Di antara hikmah Allah Subhanahu wata’ala bahwa penguasa dan rakyat itu sama,

وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang lalim itu sebagai penguasa terhadap sebagian orang lalim yang lain karena apa yang mereka usahakan.” (al-An’am: 129)

✅Yang wajib kita lakukan adalah mendoakan para penguasa secara diam diam ataupun terang-terangan. Kita doakan mereka agar mendapat taufik, kebaikan, dan dapat memperbaiki,….

📝Disebutkan bahwa al-Imam Ahmad  rahimahullah dahulu mengatakan, “Kalau aku tahu bahwa aku punya doa yang pasti terkabul, pasti akan aku gunakan untuk mendoakan penguasa.” Sebab, apabila penguasa itu baik, akan baik pula bagi umat. Dan ini benar. (al-Imam az-Zahid hlm. 118—119 dengan diringkas –majalah asy-Syariah edisi 91).

______

📚Chanel telegram Ingin Belajar Islam
telegram.me/InginBelajarIslam

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Selasa, 22 November 2016

ADAB YANG MULIA LEBIH BAIK DIBANDINGKAN HARTA BENDA

Salafy Indonesia:
💐🌻🌷🌹 ADAB YANG MULIA LEBIH BAIK DIBANDINGKAN HARTA BENDA

✍🏻 Asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa'dy rahimahullah berkata:

فالآداب الحسنة خيرٌ للأولاد حالاً ومألاً من إعطائهم الذهب والفضة.

"Adab-adab yang mulia lebih baik bagi anak-anak untuk sekarang maupun nanti, dibandingkan memberi mereka emas dan perak."

📚 Bahjatu Qulubil Abrar, hlm. 197

🌍 Sumber || https://telegram.me/din_nasiha

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Minggu, 20 November 2016

SIAPAKAH PARA ULAMA?

IIII Majmu'ah al-Ukhuwah as-Salafiyyah IIII:
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇SIAPAKAH PARA ULAMA?

❱ Ditulis oleh Al-Ustadz Qomar Suaidi hafizhahullah

ⓞ Terlalu banyak dan mudahnya orang digelari ulama. Di negeri ini saja, mungkin ada jutaan orang bergelar “ulama”.

Namun siapakah sesungguhnya ulama itu? Hingga kini banyak perbedaan dalam mendefinisikan ulama. Sehingga perlu dijelaskan siapa hakekat para ulama itu. Untuk itu kita akan merujuk kepada penjelasan para ulama Salafus Shalih dan orang-orang yang menelusuri jalan mereka.

Kata ulama itu sendiri merupakan bentuk jamak dari kata ‘alim, yang artinya orang berilmu. Untuk mengetahui siapa ulama, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu dalam istilah syariat, karena kata ilmu dalam bahasa yang berlaku sudah sangat meluas.

Adapun makna ilmu dalam syariat lebih khusus yaitu mengetahui kandungan Al-Qur’anul Karim, Sunnah Nabawiyah dan ucapan para shahabat dalam menafsiri keduanya dengan mengamalkannya dan menimbulkan khasyah (takut) kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

◈ Al-Imam Asy-Syafi’i berkata:

︴“Seluruh ilmu selain Al-Qur’an adalah hal yang menyibukkan kecuali hadits dan fiqh, serta memahami agama. Ilmu adalah yang padanya terdapat haddatsana (telah mengkabarkan kepada kami – yakni ilmu hadits) dan selainnya adalah bisikan-bisikan setan.”

Ibnul Qayyim menyatakan:

︴“Ilmu adalah berkata Allah subhanahu wa ta'ala, berkata Rasul-Nya, berkata para shahabat yang akal sehat tiada menyelisihinya.” [Al-Haqiqatusy-Syar’iyah: 119-120]

Dari penjelasan makna ilmu dalam syariat, maka orang alim atau ulama adalah orang yang menguasai ilmu tersebut, mengamalkannya, dan menumbuhkan rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Oleh karenanya dahulu sebagian ulama menyatakan ulama adalah orang yang mengetahui Allah subhanahu wa ta'ala dan mengetahui perintah-Nya. Ia adalah orang yang takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala, mengetahui batasan-batasan syariat-Nya dan kewajiban-kewajiban-Nya.

◈ Rabi’ bin Anas menyatakan:

︴“Barangsiapa tidak takut kepada Allah bukanlah seorang ulama.”

◈ Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

︴“Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah ulama .” [Fathir: 29]

(●) Kesimpulannya, orang-orang yang pantas menjadi rujukan dalam masalah ini adalah yang berilmu tentang kitab Allah subhanahu wa ta'ala dan Sunnah Rasul-Nya serta ucapan para shahabat. Dialah yang berhak berijtihad dalam hal-hal yang baru. [Ibnu Qoyyim, I’lam Muwaqqi’in 4/21, Madarikun Nadhar 155]

◈ Ibnu Majisyun, salah seorang murid al-Imam Malik mengatakan:

︴“Dahulu (para ulama) menyatakan, ‘Tidaklah seorang itu menjadi imam dalam hal fiqh sehingga menjadi imam dalam hal al-Qur’an dan Hadits. Dan tidak menjadi imam dalam hal hadits sehingga menjadi imam dalam hal fiqh.” [Jami’ Bayanil ‘Ilm: 2/818]

◈ Al-Imam Asy-Syafi’i menyatakan:

︴“Jika ada sebuah perkara yang musykil (rumit) jangan mengajak musyawarah kecuali kepada orang yang terpercaya dan berilmu tentang al-Kitab dan as-Sunnah, ucapan para shahabat, pendapat para ulama’, qiyas dan bahasa Arab.” [Jami’ Bayanil ‘Ilm: 2/818]

Merekalah ulama yang hakiki, bukan sekedar pemikir harakah, orator, mubaligh penceramah, aktivis gerakan dakwah, ahli membaca kitabullah, ahli taqlid dalam madzhab fiqh, dan ulama suu’ (jahat), atau ahlu bid’ah. Tapi ulama hakiki yang istiqamah di atas As-Sunnah.

Wallahu a’lam.

📚Sumber: Majalah "Syariah" Edisi 1

🌏http://asysyariah.com/siapa-para-ulama.html

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://telegram.me/ukhuwahsalaf

➥ #Fawaid #ilmu #ulama #siapa_ulama

Jumat, 18 November 2016

BETULKAH MANHAJ AHLUSSUNNAH TIDAK SESUAI DENGAN KONDISI ZAMAN INI?

Salafy Indonesia:
✋🏻✊🏻🔥🌓 BETULKAH MANHAJ AHLUSSUNNAH TIDAK SESUAI DENGAN KONDISI ZAMAN INI?

✍🏻 Fatwa asy-Syaikh Shalih al-Fauzan –hafizhahullahu Ta’ala–

📬 Pertanyaan:  Sebagian manusia menyangka bahwa manhaj ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak layak pada saat ini. Mereka beralasan bahwa dhawabith syar’iyah (ketentuan-ketentuan syariat) yang dipandang oleh ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak mungkin untuk diterapkan saat ini?

🔓 Jawaban:  Orang yang memandang bahwa manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak layak di zaman ini, dia adalah orang yang sesat lagi menyesatkan, karena manhaj salafush shalih adalah manhaj yang Allah Ta’ala perintahkan bagi kita untuk mengikutinya hingga hari kiamat. Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda,

«فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا فعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ بَعْدِي عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ»

🌱 “Sesungguhnya siapa saja yang hidup di antara kalian, akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang mendapatkan petunjuk setelahku. Pegangilah dia dan gigitlah erat-erat dengan gigi geraham.”  [1]   Ucapan ini ditujukan kepada umat ini hingga hari kiamat. Hal ini menunjukkan kewajiban berjalan di atas manhaj salaf dan manhaj salaf layak diterapkan di setiap waktu dan tempat.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

🌱 “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka Jannah-jannah yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” [Q.S. At-Taubah: 100]

💧 Kata “orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik” mencakup umat ini hingga hari kiamat. Wajib bagi umat ini untuk mengikuti manhaj as-Sabiqun al-Awalun dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Al-Imam Malik bin Anas –rahimahullah– berkata:

لا يصلح آخر هذه الأمة إلا ما أصلح أولها

💧 “Tidak ada perkara yang memperbaiki umat ini selain perkara yang memperbaiki awal umat ini.”

✋🏻 Siapa saja yang ingin memisahkan umat ini dari syariat mereka dan dari salafush shalih, dia menginginkan kejelekan bagi kaum muslimin, ingin mengubah agama islam, memunculkan bid’ah dan berbagai bentuk penyelisihan syariat. Hal semacam ini wajib untuk ditolak dan diputuskan hujjahnya, serta ditahdzir akan kejelekannya, karena berpegang dengan manhaj salaf dan mengikuti mereka adalah suatu keharusan. Harus berjalan di atas manhaj salaf. Semua ini ada di Kitabullah dan sunnah Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam—sebagaimana apa yang kami sebutkan.

👎🏻 Siapa saja yang hendak memutuskan hubungan khalaf (akhir) umat ini dengan salaf (pendahulu)nya, dia adalah perusak di muka bumi ini. Ucapannya wajib ditolak dan dibantah, serta ditahdzir akan  bahayanya. Orang-orang yang makruf dengan ucapan yang jelek ini adalah Syi’ah dan orang-orang yang sejalan dengan mereka dari kalangan penyesat. Mereka tidak diperhitungkan.

📝 Keterangan:

[1] H.R. Ahmad di Musnadnya (4/126-127), Abu Dawud di Sunannya (4/200), at-Tirmidzi di Sunannya (7/319-320) seluruhnya dari shahabat al-‘Irbath bin Sariyah –radhiyallahu anhu–.

📚 Sumber: Irsyad Al-Khillan ilaa Fatawa al-Fauzan, soal: 466 (1/362)

🌎 Kunjungi || http://forumsalafy.net/betulkah-manhaj-ahlussunnah-tidak-sesuai-dengan-kondisi-zaman-ini/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram : http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎