Sabtu, 15 Oktober 2016

KAPANKAH WAKTU SHALAT DHUHA

🌈 LilHuda 🌈:
🙌🏿🌤🕰KAPANKAH WAKTU SHALAT DHUHA❓❓❓
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


👉  JAWABAN:
Rentang waktu bisa dilakukannya sholat Dhuha sejak 15 menit setelah terbit matahari hingga 10 menit sebelum masuk waktu Dzhuhur (Fataawaa Nuurun alad Darb)

Namun, yang terbaik waktunya adalah saat anak unta mulai kepanasan, yaitu pertengahan waktu antara terbit matahari hingga masuk waktu Dzhuhur (al-Majmu’ syarhul Muhadzzab lin Nawawiy)

Contoh, jika seandainya terbit matahari adalah jam 6 dan Dzhuhur adalah jam 12, maka waktu terbaik melakukan sholat Dhuha adalah sejak jam 9 pagi.

صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Sholat awwabin (orang yang kembali kepada Allah) adalah pada saat anak unta mulai kepanasan (H.R Muslim dari Zaid bin Arqom)

Apakah Keutamaan Melakukan Sholat Dhuha?

1. Sebagai shodaqoh harian seluruh persendian.

2. Empat rokaat sholat Dhuha bisa menyebabkan perlindungan hingga sore hari.

3. Sholatnya orang yang senantiasa kembali kepada Allah (Awwabiin).Sebagaimana hadits Zaid bin Arqom riwayat Muslim di atas.

4. Jika seorang ikut sholat berjamaah Subuh di masjid kemudian terus berdzikir hingga masuk waktu Dhuha dan selanjutnya sholat 2 rokaat di waktu Dhuha, maka pahalanya seperti haji atau umrah secara sempurna.

5. Dua rokaat sholat Dhuha adalah wasiat Nabi kepada beberapa Sahabat, yaitu Abu Hurairah, Abu Dzar, dan Abud Darda’.

6. Barangsiapa yang berwudhu kemudian berangkat ke masjid untuk sholat Dhuha, maka ia bagaikan pasukan perang di jalan Allah yang dekat tujuannya, cepat pulangnya, dan banyak ghanimah (harta rampasan perang) yang didapatkan.

7. Keutamaan tergantung jumlah rokaat. Barangsiapa yang sholat Dhuha 2 rokaat: tercatat bukan sebagai orang yang lalai, 4 rokaat: tercatat sebagai ahli ibadah, 6 rokaat: dicukupi hari itu, 8 rokaat: tercatat sebagai orang yang banyak taat, 12 rokaat: dibangunkan rumah di Surga.

Dalil poin yang pertama:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

Pada pagi hari setiap persendian anak Adam perlu dikeluarkan shodaqohnya. Setiap tasbih adalah shodaqoh. Setiap tahmid adalah shodaqoh. Setiap tahlil (ucapan Laa Ilaha Illallah) adalah shodaqoh. Setiap takbir adalah shodaqoh. Memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari kemunkaran adalah shodaqoh. Yang demikian itu dicukupi dengan sholat Dhuha 2 rokaat (H.R Muslim dari Abu Dzar)

Dalil poin yang kedua:

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dari Allah Azza Wa Jalla bahwasanya Dia berfirman: Wahai anak Adam, ruku’lah empat rokaat di awal siang niscaya Aku akan cukupi engkau hingga akhir siang (H.R atTirmidzi, dishahihkan Ibn Hibban dan al-Albany)

Dalil poin yang ketiga:

لاَ يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّاب

Tidaklah ada yang menjaga sholat Dhuha kecuali Awwaab (seorang yang senantiasa kembali kepada Allah)(H.R atThobarony, dishahihkan Ibnu Khuzaimah dan dihasankan al-Albany)

Dalil poin yang keempat:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang sholat Subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari kemudian sholat dua rokaat (di awal Dhuha) maka ia mendapat seperti pahala haji dan umroh, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: sempurna, sempurna, sempurna (H.R atTirmidzi, dihasankan atTirmidzi dan dishahihka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar